Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tumbuh bersama kekuatan mimpi perempuan Indonesia

Joko Anwar Ingin Nightmares and Daydreams Bisa Dikembangkan di Berbagai Negara

Baca di App
Lihat Foto
KOMPAS.com/Revi C Rantung
Joko Anwar dan deretan pemain Nightmares and Daydreams di dalam jumpa pers di Hotel Fairmont Senayan, Jakarta Pusat, Kamis (13/6/2024).
|
Editor: Ira Gita Natalia Sembiring

JAKARTA, KOMPAS.com - Sutradara Joko Anwar ingin serial Nightmares and Daydreams bisa dikembangkan di negara lain.

Joko Anwar merasa konsep serial Nightmares and Daydreams akan sangat menarik jika digunakan oleh negara-negara lain.

"Penginnya sih, ini mimpi gue sih, kalau Netflix mau mengembangkan Nightmares and Daydreams dari negara lain untuk kemunculan antibodi-antibodi ini dengan masalah sosial mereka masing-masing," kata Joko saat ditemui belum lama ini.

Baca juga: Suguhkan Genre Baru Lewat Nightmares and Daydreams, Joko Anwar: Kalau Penonton Diberi Itu-itu Saja Bosan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Joko Anwar menggunakan masalah sosial dan politik sebagai latar dari cerita di Nightmares and Daydreams.

Sutradara berusia 48 tahun itu yakin isu sosial politik dari negara lain tak kalah menarik jika dibandingkan dengan Indonesia.

"Bayangin misalnya dari Argentina, Malaysia, Filipina, beda-beda tuh masalah sosial politik mereka. Tapi dari situ muncul antibodi-antibodi untuk mempertahankan permukaan bumi," kata Joko Anwar.

Nightmares and Daydreams bercerita tentang kemunculan bangsa Agharta yang ingin menguasai permukaan bumi.

Aghartan, sebutan untuk bangsa Agharta, merupakan makhluk yang hidup di bawah permukaan bumi.

Baca juga: Film-film Joko Anwar yang Tembus Jutaan Penonton

Joko Anwar menggunakan teori Hollow Earth atau Bumi Berongga yang mengatakan bahwa ada kehidupan lain di bawah bumi.

Serial ini berisi tujuh episode dan bisa disaksikan di Netflix.

 

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tag
Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua
Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi