JAKARTA, KOMPAS.com - Komika dan artis peran Ernest Prakasa mengaku sama sekali tak kecewa dengan performa film dokumenter Harta Tahta Raisa yang meraup 10.000 lebih penonton di bioskop.
Diketahui, Ernest Prakasa merupakan produser film tersebut di bawah naungan rumah produksi Imajinari.
Imajinari sebelumnya berhasil dengan film Agak Laen yang meraih 9 juta penonton.
Baca juga: Film Harta Tahta Raisa Pamit dari Bioskop, Ditonton 10.000 Lebih Penonton
Film Harta Tahta Raisa tayang selama 12 hari di bioskop dan hanya mendapat 10.734 penonton.
“Abis punya film 9 juta penonton, dilanjut sama film 10.000 penonton. Kecewa? Gak sama sekali. Santai aja sih,” tulis Ernest dikutip Kompas.com, Rabu (19/6/2024).
Ernest justru bersyukur film dokumenter karya Soleh Solihun itu diputar di bioskop.
Baca juga: 5 Fakta Menarik Film Dokumenter Harta Tahta Raisa
“Kita bangga sama hasil karyanya, dan itu yang paling utama. Bersyukur partner gw @dipaaa punya semangat yang sama buat selalu menjelajah hal-hal baru bersama @imajinari.id. Let's keep making good movies,” tulis Ernest lagi.
Ernest pun berterima kasih kepada penonton yang sudah menyaksikan film ini.
“Terima kasih untuk 10.734 penonton yang udah mau memberikan kesempatan untuk sebuah film dokumenter musik di bioskop. Semoga larut dalam haru,” ungkap Ernest.
Baca juga: Raisa Sebut Sesi Karaoke di Film Harta Tahta Raisa Usulan Penggemarnya
Adapun film Harta Tahta Raisa resmi turun layar sejak Selasa (18/6/2024) kemarin.
Hal itu disampaikan oleh Soleh Solihun melalui unggahan Instagram-nya.
“Terima kasih untuk 10.734 penonton yang sudah tau betapa gemasnya ‘I Found You’,” tulis Soleh.
“Bersyukur banget sempat ditonton di layar lebar, doakan bisa segera hadir di rumah teman-teman semua,” tutup Soleh.
Sebagai informasi, film Harta Tahta Raisa diproduksi oleh Imajinari yang bekerja sama dengan label Raisa, Juni Records.
Baca juga: Raisa Sebut Film Harta Tahta Raisa Jadi Kado Ulang Tahun Indah Untuknya
Film Harta Tahta Raisa ini mendokumentasikan perjalanan karier Raisa dari kecil hingga akhirnya bisa menggelar konser tunggal di Gelora Bung Karno (GBK).
Film dokumenter ini menghadirkan orang-orang yang menjadi sistem pendukungnya.
Mulai dari sang manajer dan CEO Juni Records, Adryanto Pratoni (Adry Boim), orangtua Raisa, Hamish Daud, dan orang-orang yang bekerja dekat Raisa.