JAKARTA, KOMPAS.com - Joko Anwar dan Tia Hasibuan sepakat untuk menyebut lokasi syuting paling sulit dalam serial Nightmares and Daydreams adalah episode The Orphan.
Episode kedua itu mengambil latar tempat di tumpukan sampah sehingga syuting pun dilakukan di Bantar Gebang.
"Kalau secara lokasi yang paling sulit The Orphan ya karena itu kita di Bantar Gebang, di tengah-tengah tumpukan sampah, dan waktu itu juga musim hujan," kata Tia Hasibuan saat ditemui belum lama ini.
Baca juga: Review Nightmares and Daydreams, Mengintip Imajinasi Liar Joko Anwar
"Kalau hujan turun belatungnya keluar semua. Jadi secara logistiknya juga berat," lanjutnya.
Joko Anwar memuji performa Nirina Zubir dan Yoga Pratama yang membintangi episode The Orphan.
Kedua aktor tersebut tetap profesional walaupun kondisi di lokasi syuting sangat menantang.
"Nirina sama Yoga kan syuting di Bantar Gebang itu real ya, kalau misalkan break dan hujan kan keluar semua itu belatung dan naik ke badan mereka," ungkap Joko Anwar.
Baca juga: Penjelasan Joko Anwar soal 4 Jenis Makhluk di Nightmares and Daydreams
Selain itu, bau dari sampah yang menumpuk juga bisa menempel pada tubuh para pemain dan kru.
Oleh karena itu, Joko Anwar sangat bangga dengan perjuangan para pemain dan kru yang mengerjakan episode kedua Nightmares and Daydreams.
"Makanya kita punya human respect sama yang kerja di Bantar Gebang karena itu baunya nempel bisa sampai 3 mingguan," seru Joko.
The Orphan bercerita tentang sepasang suami-istri yang hidup sebagai pemulung sampah.
Baca juga: Joko Anwar Ingin Nightmares and Daydreams Bisa Dikembangkan di Berbagai Negara
Bosan dengan kehidupan serba pas-pasan, Iyos dan Ipah akhirnya mencoba mengadopsi 'anak setan' yang dipercaya bisa memberikan harta dan kekayaan.
Namun semua orang yang mengadopsi 'anak setan' itu biasanya mati di hari ketujuh.
Iyos dan Ipah pun berlomba dengan waktu untuk mendapatkan apa yang mereka impikan.
Nightmares and Daydreams bisa disaksikan di Netflix.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.