Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tumbuh bersama kekuatan mimpi perempuan Indonesia

5 Fakta Menarik dari Film Komedi Horor Sekawan Limo

Baca di App
Lihat Foto
Kompas.com/Cynthia Lova
Konferensi pers Sekawan Limo, di Epicentrum, Jakarta Pusat, Kamis (27/7/2024).
Penulis: Cynthia Lova
|
Editor: Tri Susanto Setiawan

JAKARTA, KOMPAS.com - Rumah produksi Starvision dan Skak Studios melahirkan film komedi horor Sekawan Limo.

Film Sekawan Limo disutradarai oleh Bayu Skak dan ditulis oleh Bayu yang bekerja sama dengan Nona Ica.

Ini adalah film keenam Bayu Skak yang menggunakan dialog dengan bahasa Jawa Timur.

Selain menjadi sutradara, pemilik nama asli Bayu Eko Moektito tersebut juga terlibat menjadi pemain bersama Nadya Arina, Keisya Levronka, Dono Pradana, Benedictus Siregar, Indra Pramujito, Firza Valaza, Devina Aureel, Cak Kartolo, Tini Kartolo, Tri Karnadinata.

Baca juga: Main Film Sekawan Limo, Nadya Arina Jadi Terbawa Medok

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lalu, Beta Sofiansyah, Audya Ananta, Angie Williams, Sarah Tumiwa, Arif Alfiansyah, Cak Ukil, dan lain-lain.

Sekawan Limo akan tayang pada 4 Juli 2024. Sebelum menyaksikan filmnya di bioskop, simak fakta menarik tentang Sekawan Limo.

Kompas.com merangkumnya sebagai berikut.

1. Ide cerita

Bayu Skak mengatakan, ide awal tercetus menggarap film Sekawan Limo setelah ia naik mobil dari Jakarta ke Malang, Jawa Timur.

Selama perjalanan ke Malang, Bayu mendengarkan podcast tentang cerita-cerita horor.

Bayu melihat cerita horor yang mendapat lebih banyak pendengar adalah cerita horor tentang pendakian gunung.

Baca juga: Bayu Skak Ungkap Ide Awal Film Sekawan Limo, gara-gara Dengar Podcast Horor di Gunung

"Kemudian cerita yang nomor satu selalu tentang pendakian gunung. Di sana lah muncul ide wah kayaknya bagus nih ditarik jadi cerita," ucap Bayu di konferensi pers di Epicentrum, Jakarta Selatan, Jumat (28/6/2024).

Hal ini lah yang akhirnya menjadikan Bayu akhirnya membuat film Sekawan Limo yang menceritakan tentang perjalanan horor empat pendaki ke Gunung Madyopuro.

2. Jadi sutradara sekaligus pemain

Bayu di film Sekawan Limo ini menjadi sutradara sekaligus pemain. Dalam film ini, ia memerankan karakter Bagus.

Bayu Skak menceritakan tantangan yang ia alami menjadi sutradara sekaligus pemain dalam film Sekawan Limo.

Salah satu tantangannya karena harus syuting di alam dengan latar Gunung Madyopuro. Hal ini menjadi sesuatu yang baru untuknya.

Baca juga: Bayu Skak Ceritakan Tantangan Jadi Sutradara Sekaligus Pemain dalam Film Sekawan Limo

Selain itu, kata Bayu tantangan lainnya adalah curah hujan yang tinggi saat mereka syuting.

Ditambah Bayu harus profesional menjalani tugasnya sebagai pemain dan sutradara di film tersebut.

“Saya harus jadi sutradara dan pemain, kalau sebagai pemain gimana deliver karakter Bagas dengan baik. Terus kalau jadi sutradara gimana ya sebaik mungkin bawa ceritanya. Itu sulit tapi saya menikmati setiap dari kesulitan itu,” ujat Bayu Skak.

3. Film menggunakan bahasa Jawa Timur

Seperti film-film Bayu Skak sebelumnya, Sekawan Limo akan menggunakan bahasa daerah khas Jawa timuran secara penuh.

Namun, di setiap adegannya terdapat subtitle Indonesia yang memudahkan penonton apabila tidak mengerti bahasa Jawa.

Nadya Arina mengaku senang melihat para cast mengunakan dialog khas Jawa Timur.

Baca juga: Pocong, Kuntilanak, hingga Genderuwo Hadir di Konferensi Pers Sekawan Limo

Nadya mengaku ikut kebawa medok meski seharusnya dalam memerankan karakter Lenni, ia tak harus medok.

"Teman-teman yang suka improve, improve-nya pakai bahasa Jawa. Saya cukup ngerti sih bahasa Jawa cuma kalau udah yang terlalu ngerap gitu kan aku agak roaming dikit, tapi akhirnya lama-lama aku kebawa medok juga ya," ujar Nadya.

Untungnya, ada Bayu Skak yang mengingatkan Nadya untuk tidak kebawa medok.

4. Satu bulan proses mendesain karakter

Nona Ica mengatakan, proses pembuatan karakter para cast berlangsung satu bulan. Ia pun intens diskusi tentang karakter para cast dengan Bayu Skak.

Nona Ica mengatakan, ada lima karakter yang didesain sebagai karakter utama film Sekawan Limo ini. Tiap orang di film ini memiliki karakter yang berbeda-beda.

“Untuk membaginya kita bikin karakteristik yang berbeda. Kita cari yang bisa mewakili anak muda. Oh ini ada karakter si Lenni dan Bagas yang masih kuliah untuk mewakili anak-anak muda,” ucap Nona Ica.

“Dan untuk penonton yang lebih dewasa juga diwakilkan oleh Juna. Lalu Dicky yang dia udah lulus kuliah, kerja dan mengalami masalah hidup yang kompleks,” lanjut Nona Ica.

5. Pesan yang disampaikan

Bayu Skak mengatakan, film Sekawan Limo mendahulukan unsur komedi yang kemudian diberi bumbu horor.

Sekawan Limo tidak hanya sekedar film komedi horor, namun ceritanya punya makna dan pesan yang mendalam untuk disampaikan.

Pesan dari film Sekawan Limo adalah untuk tidak terjebak di masa lalu. Melalui film ini, Bayu ingin mengajak para penonton untuk menghadapi masa lalu dan tidak lari dari masalah.

“Di titik ini kami berharap ketika kalian menonton film ini sedikit sebagai alarm mengingatkan, mungkin Anda Anda ada masalah juga silakan untuk menghadapi masalah jenengan jenengan,” tutur Bayu Skak.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag
Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi