Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tumbuh bersama kekuatan mimpi perempuan Indonesia

Minta Anak Lebih Hormati Mertua, Dewi Yull: Enggak Boleh Disakitin

Baca di App
Lihat Foto
KOMPAS.com/ANDI MUTTYA KETENG PANGERANG
Dewi Yull diabadikan usai pemutaran film Sebuah Lagu untuk Tuhan, di XXI Epicentrum Walk, Jakarta Selatan, Senin (26/10/2015).
|
Editor: Rintan Puspita Sari

JAKARTA, KOMPAS.com- Penyanyi Dewi Yull berpesan pada anaknya untuk lebih menghormati mertua dibanding pada orangtua kandung mereka.

Menyayangi menantu dan menerima seperti anak sendiri, Dewi Yull justru berpesan pada anak-anak kandungnya agar mereka lebih menghormati mertua. 

"Mantuku itu kan udah jadi anak, enggak bisa dibilang karena ini anak orang lain, harus di (perlakukan demikian), enggak. Dia (menantu) sudah jadi anakku dengan ijab kabul anakku," kata Dewi Yull dikutip dari YouTube Rumpi Trans tv.

"Bahkan anakku harus menghormati mertua, lebih daripada ke aku," imbuhnya. 

Baca juga: Jadi Mertua Idaman, Dewi Yull Sebut Justru Banyak Belajar dari Giscka

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menurutnya, anaknya harus lebih menghormati mertua karena orangtua kandung bisa memberikan maaf tanpa batas.

"Karena orangtua kandung, anaknya belum bikin salah udah maafin, tapi kalau orangtua karena ijab kabul beda lagi, enggak boleh disakitin," jelasnya.

Ini berbeda dengan mertua, yang menjadi orangtua karena ijab kabul anak mereka.

"Kalau orangtua, mau disakitin, mau enggak, udah maafin. Segudang maafnya, ambil sendiri," tutur Dewi Yull.

Sementara sebagai ibu mertua, Dewi Yull memperlakukan menantunya seperti anak sendiri.

Baca juga: Pernah Tinggal Serumah, Menantu Dewi Yull: Benar-benar Tuan Putri

Sebagai orangtua, Dewi Yull tahu sulitnya menjadi seorang anak yang baru datang dalam keluarga baru.

"Memang orangtua itu harus memulai. Jadi enggak bisa nunggu," ucap Dewi Yull dikutip dari YouTube Nikita Willy official.

"Ada anak baru datang, mereka kan pasti ada sungkannya, kita yang harus ngedahuluin, merangkul. Bahwa kita welcome, bahwa kita menerima kehadiranmu sepenuh hati," lanjutnya.

Dengan mendekati anak menantu, perlahan pasti hati anak menantu itu terbuka.

"Dan frekuensi itu akan keterima kok. Handphone aja punya frekuensi, apalagi manusia," tutur Dewi.

"Menerima apa pun adanya," sambungnya.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi