KOMPAS.com – Nama Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono atau SBY menghiasi daftar lineup festival musik Pestapora 2024.
Munculnya nama SBY sebagai penampil tentu mengejutkan banyak penonton setia Pestapora.
Namun, jika ditelusuri lebih jauh, dunia musik bukanlah barang baru bagi SBY.
Meski berstatus sebagai jenderal purnawirawan dan presiden, nyatanya, SBY sudah lama bergelut dengan banyak bidang kesenian, dari melukis, menulis, dan tak terkecuali bermain musik.
Jadi anak band di masa mudaSaat memasuki remaja, SBY mengonsentrasikan kegemarannya akan musik dengan membentuk grup band.
Baca juga: Tampil di Pestapora 2024, SBY Manggung Hari Pertama di Panggung Utama
Band SBY ini bernama Teruna Band. Saat itu, SBY masih bersekolah di SMA 1 Pacitan, Jawa Timur. Saat itu sekira dekade awal 60an.
SBY memainkan gitar bass, bersama personel Teruna Band acapkali membawakan lagu-lagu Koes Plus dan lagu-lagu pop yang lembut di telinga kala itu.
Menulis lagu saat jadi presidenPada dekade 2000an, atau persisnya saat SBY menjabat sebagai Presiden, kecintaannya pada musik mulai ditampakan lagi.
Pada tahun 2007, tak tanggung-tanggung, SBY langsung merampungkan lagu-lagunya dalam bentuk album yang diberi nama Rinduku Padamu.
Album ini mengusung tema cinta dan religi. Sejumlah penyanyi ternama turut menyumbangkan suara dalam album Rinduku Padamu.
Baca juga: Kejutan, SBY Jadi Penampil di Pestapora 2024
Lagu-lagu tersebut adalah, “Rinduku Padamu” (Dharma Oratmangun & Mainoro Group), “Rinduku Padamu” - Medium Beat (Dharma Oratmangun), “Kasih Aku pun Rindu” (Gee Foregia), “Mentari Bersinar” (Senno Haryo), “Kawan” (Kerispatih), “Dendang di Malam Purnama” (Dharma Oratmangun & Mainoro Group), “Mengarungi Keberkahan Tuhan” (Ebiet G. Ade), “Hening” (Widi Mulia), “Kuasa Tuhan” (Dharma Oratmangun) dan “Selamat Berjuang” (Dea Mirella).
Lolita Zusye adalah sosok wanita yang menjadi produser untuk album pertama SBY ini.
Tahun 2009, SBY menggandeng musisi kawakan Yockie Suryoprayogo dengan merilis album bertajuk Evolusi.
Evolusi adalah album kedua SBY yang mengusung musik instrumentalia. Album ini terdiri dari 10 lagu yang dibuat berdasarkan interpretasi SBY terhadap lagu ciptannya yang sebelumnya, yakni “Ku Yakin Sampai di Sana”, “Rinduku Padamu”, dan “Hening”.
Setahun berselang setelah album kedua, tepatnya tahun 2010. SBY merilis album ketiga bertajuk Ku Yakin Sampai di Sana.
Album Ku Yakin Sampai di Sana terdiri dari sembilan lagu yang juga dinyanyikan penyanyi lain seperti Vidi Adiano, Joy Tobing, dan Rio Febrian.
Beberapa lagu di album ketiga ialah “Ku Yakin Sampai di Sana”, “Rinduku Padamu”, “Majulah Negeriku”, dan “Budi Temanku”.
Pada tahun 2011, SBY merilis album keempat bertajuk Harmoni Alam Cinta dan Kedamaian.
Pada tahun 2013, setahun sebelum purna tugas sebagai presiden, SBY merilis album kelima bertajuk Kumpulan Lagu-Lagu Terbaik Karya SBY dan Karaoke Lagu-Lagu Karya SBY.
Album kelima ini disebut sebagai lagu perpisahan SBY selama menjadi presiden.
Punya lima album dan penghargaan MURISelama menjabat presiden, SBY memiliki lima album. Hal ini pun membuatnya mendapat penghargaan dari Museum Rekor Indonesia atau MURI.
Baca juga: Daftar Lengkap Lineup Pestapora 2024, SBY sampai Voice of Baceprot
Penghargaan MURI ini diberikan tahun 2015 karena SBY punya kontribusi sebagai pencipta lagu terbanyak dalam waktu relatif singkat.
Lagu kesukaan SBYDiketahui, selama menjadi petinggi negeri, SBY memang kerap bernyanyi dalam banyak kesempatan.
SBY pun beberapa kali menyebutkan, lagu-lagu yang kerap ia bawakan memang lagu favoritnya.
Beberapa lagu kesukaan SBY adalah “Pelangi di Matamu” – Jamrud, “Rumah Kita” – Godbless, “Andaikan Kau Datang Kembali” – Koes Plus, “Telaga Sunyi” – Koes Plus.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.