Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tumbuh bersama kekuatan mimpi perempuan Indonesia

Matthew Perry Berulang Kali Disuntik Asisten dengan Ketamin pada Hari Kematiannya

Baca di App
Lihat Foto
AFP/GETTY IMAGES NORTH AMERICA/JASON KEMPIN
Aktor Matthew Perry menghadiri Annual Triumph For Teens Awards Gala di Montage Beverly Hills, California, pada 15 Juni 2015. Matthew Perry meninggal dunia pada Sabtu, 28/10/2023 di Los Angeles.
|
Editor: Andi Muttya Keteng Pangerang

KOMPAS.com - Pihak berwenang menjelaskan bagaimana asisten pribadi Matthew Perry, Kenneth Iwamasa, diduga berperan dalam kematian pemeran Chandler di serial Friends itu.

Kenneth Iwamasa mengaku menyuntik Matthew Perry dengan beberapa dosis ketamin - zat terkontrol yang dikenal dengan efek disosiatifnya - tanpa pelatihan medis sebelumnya.

Hal itu terjadi pada 29 Oktober 2023, pada hari ketika Perry ditemukan meninggal di bak mandi air panas di rumahnya di Los Angeles, AS, menurut Departemen Kehakiman.

Baca juga: 5 Orang Didakwa dalam Kasus Kematian Matthew Perry, Ada Dokter dan Asisten Pribadi

Iwamasa (59) mengaku bersalah atas satu tuduhan konspirasi untuk mendistribusikan ketamin yang menyebabkan kematian dalam penyelidikan atas meninggalnya Perry, kata jaksa penuntut dalam siaran pers pada 15 Agustus 2024.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dia adalah salah satu dari lima orang yang telah didakwa sehubungan dengan kematian Perry, yang disebabkan oleh "efek akut ketamin" dalam narkoba dan kecelakaan terkait tenggelam.

Jasveen Sangha, seorang wanita berusia 41 tahun yang dijuluki oleh pihak berwenang sebagai "Ratu Ketamin", menghadapi satu dakwaan konspirasi untuk mendistribusikan ketamin.

Lalu satu dakwaan memelihara tempat yang melibatkan narkoba, satu dakwaan kepemilikan dengan maksud untuk mendistribusikan metamfetamin.

Baca juga: Penyebab Matthew Perry Meninggal Terungkap, karena Efek Akut Ketamin

Selain itu, satu dakwaan kepemilikan dengan maksud untuk mendistribusikan ketamin dan lima dakwaan pendistribusian ketamin, demikian menurut Departemen Kehakiman.

Sementara itu, Dr. Salvador Plasencia (42) telah didakwa dengan satu dakwaan konspirasi untuk mendistribusikan ketamin, tujuh dakwaan distribusi ketamin, dan dua dakwaan mengubah dan memalsukan dokumen atau catatan yang terkait dengan penyelidikan federal.

Orang lain yang didakwa sehubungan dengan kematian Perry termasuk Erik Flemin (54) yang menurut Departemen Kehakiman mengaku bersalah atas dua dakwaan terkait ketamin setelah mengakui kepada pihak berwenang bahwa dia mendistribusikan ketamin yang menewaskan aktor tersebut.

Baca juga: Keluarga Wujudkan Keinginan Terakhir Matthew Perry

Ada pula Mark Chavez (54), seorang dokter yang tinggal di San Diego, yang menurut jaksa penuntut mengakui dalam sebuah perjanjian pengakuan bersalah telah menjual ketamin kepada Plasencia.

"Kami menuduh masing-masing terdakwa memainkan peran kunci dalam kematiannya dengan salah meresepkan, menjual, atau menyuntikkan ketamin yang menyebabkan kematian tragis Matthew Perry," kata Anne Milgram dari Badan Penegakan Obat-obatan AS (DEA) dalam sebuah pernyataan.

"Perjalanan Matthew Perry dimulai dari oknum dokter yang menyalahgunakan posisi kepercayaan mereka karena mereka menganggapnya sebagai bayaran, hingga pengedar jalanan yang memberinya ketamin dalam botol tak bertanda," tambah Anne.

Baca juga: Pemeran Friends Bakal Reuni untuk Menghormati Matthew Perry

Pihak berwenang menuduh Plasencia bekerja sama dengan Chavez pada akhir September 2023 untuk mendapatkan obat tersebut untuk dijual kepada Perry.

Plasencia kemudian memasok ketamin kepada Perry-yang telah menerima terapi infus ketamin untuk mengobati depresi dan kecemasan-dan Iwamasa, di luar praktik profesional yang biasa dan tanpa tujuan medis yang sah, demikian tuduhan DoJ dalam siaran pers mereka pada 15 Agustus.

Jaksa juga menuduh Fleming dan Sangha memasok Iwamasa dengan ketamin tambahan pada Oktober 2023, yang diduga digunakan oleh asistennya untuk menyuntik Perry, melalui instruksi dan jarum suntik yang dia terima dari Plasencia.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Sumber: EOnline
Tag
Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua
Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi