Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tumbuh bersama kekuatan mimpi perempuan Indonesia

Pameran Grafis Variation and Autonomy: The Prints of Contemporary Japanese Painters Digelar hingga 6 September 2024

Baca di App
Lihat Foto
Dok. Bentara Budaya Jakarta
Pameran grafis Variation and Autonomy: The Prints of Contemporary Japanese Painters di Bentara Budaya Jakarta.
|
Editor: Andi Muttya Keteng Pangerang

JAKARTA, KOMPAS.com - Karya grafis yang dibuat oleh para pelukis kontemporer Jepang akan dipamerkan di Variation and Autonomy: The Prints of Contemporary Japanese Painters.

The Japan Foundation Jakarta menyelenggarakan pameran ini dari tanggal 22 Agustus hingga 6 September 2024 di Bentara Budaya Jakarta pukul 10.00 sampai 18.00 WIB.

Pameran ini menghadirkan 42 karya grafis dari seniman kontemporer Jepang, atas kerja sama Machida City Museum of Graphic Arts dan kurator Takizawa Kyoji serta didukung oleh Kedutaan Besar Jepang di Indonesia.

Baca juga: Haryadi dan Sutanto Pameran Grafis dan Lukis

Antara lain dari tangan seniman Murai Masanari, Onosato Toshinobu, Tabuchi Yasukazu, Kusama Yayoi, Nakanishi Natsuyuki, Nakazato Hitoshi, Murakami Tomoharu, Hikosaka Naoyoshi, Hori Kosai, dan Tatsuno Toeko.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pameran ini merupakan bagian dari program Pameran Keliling yang diinisiasi oleh The Japan Foundation di Tokyo, Jepang yang berupa pameran yang berbeda-beda terkait budaya, seni rupa, dan kerajinan tangan Jepang.

Melalui pameran ini, diharapkan publik dapat mengetahui perkembangan seni grafis Jepang dari tangan-tangan para pelukis, yang melahirkan karya dengan karakter yang bervariasi sekaligus menjadi manifestasi seni rupa kontemporer Jepang yang otonom.

Baca juga: Jadwal Pesta Rakyat Kebumen 2024, Ada Konser Jamrud dan Pameran UMKM

Pada era 1970-an, seniman-seniman muda Jepang mulai mengeksplorasi medium seni grafis atau cetak.

Namun, ini tidak berarti bahwa seni rupa Jepang baru mengenal teknis grafis pada masa tersebut.

Sejarah seni grafis Jepang sejatinya muncul sejak awal abad ke-20, dengan bergejolaknya pergerakan Sosaku Hanga atau cetak kreatif.

Pergerakan ini mengusung kredo “menggambar sendiri, mengukir sendiri, mencetak sendiri”.

Tidak mudah bagi pelukis dan pematung untuk mulai memproduksi cetakan.

Baca juga: Fun Asia Expo 2024, Pameran Bisnis Taman Rekreasi dan Waterpark Terbesar di Indonesia

Diperlukan pelatihan teknis yang memadai, sehingga sejarah seni grafis Jepang tidak terlepas dari andil para pembuat grafis atau Printmakers.

Seiring perkembangannya, studio cetak mulai menjamur dan banyak seniman bisa menggunakannya untuk menciptakan berbagai jenis cetakan.

Dari sanalah kehadiran para seniman tanpa disengaja berkontribusi pada perkembangan seni grafis Jepang pasca Perang Dunia Kedua.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tag
Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua
Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi