KOMPAS.com - Media sosial menjadi heboh ketika 7.000 tweet dari akun rapper Usher tiba-tiba menghilang, dan meskipun musisi itu menekankan bahwa akunnya diretas, penggemar tidak mempercayainya begitu saja karena mereka melihatnya sebagai langkah untuk menutupi hubungannya dengan P Diddy yang telah ditangkap.
Diketahui, P Diddy yang bernama asli Sean Combs, telah ditangkap di New York City dan didakwa dengan perdagangan seks manusia dan pelanggaran pemerasan atas pelanggaran serius yang juga termasuk transportasi prostitusi.
Baca juga: Penyanyi Pink Tanggapi Kabar Akun X/Twitter Miliknya yang Dihapus Setelah P Diddy Ditangkap
Itulah yang membuat banyak penggemar menduga apa dilakukan Usher ketika tweet-nya tiba-tiba menghilang beberapa hari setelah penangkapan P Diddy untuk menutupi sesuatu.
Usher, yang bernama asli Usher Raymond VI, mengungkapkan akun X/Twitter-nya sebenarnya diretas oleh hacker dan itulah sebabnya tweet-nya menghilang.
Baca juga: Garap Film Dokumenter Kasus P Diddy, 50 Cent: untuk Mereka yang Tidak Bisa Bersuara
"Akun diretas dan kalian semua ikut terlibat," tulis Usher di X pada tanggal 22 September, dikutip Kamis (26/9/2024).
"Sampai jumpa malam ini di Intuit Dome," imbuh Usher.
Namun, para penggemar tetap tidak yakin karena mereka menggunakan media sosial untuk menegur pelantun "Confessions" itu di kolom komentar setelah beberapa selebritas seperti 50 Cent, Aubrey O'Day, dan Mary J Blige menegur P Diddy.
Seorang pengguna menulis, "Usher menjadikan dirinya tersangka setelah melakukan itu."
Sementara pengguna lainnya menambahkan, "Pasti ada bukti yang memberatkan di sana."
Namun demikian, ternyata Usher tidak berusaha menutupi apa pun atau menyembunyikan riwayat apa pun dengan P Diddy. Akunnya benar-benar diretas.
Baca juga: Fakta Kasus Perdagangan Seks P Diddy: Temuan 1.000 Botol Minyak Bayi, Narkotika, dan Senapan AR-15
Peretasan tersebut terjadi pada 12 September dan menyebabkan cuitan Usher untuk sementara waktu tidak dapat dilihat hingga hari Minggu, 22 September, saat cuitan tersebut muncul kembali di platform media sosial milik Elon Musk.
Menurut DailyCoin, seorang peretas mengambil alih akun tersebut dan meluncurkan koin meme atas namanya di blockchain Solana sebagai bagian dari penipuan "rug pull" untuk memancing investor, yang kemudian kehilangan jutaan dolar dalam bentuk mata uang kripto.
Baca juga: Fakta Kasus Perdagangan Seks P Diddy: Temuan 1.000 Botol Minyak Bayi, Narkotika, dan Senapan AR-15
Peretas tersebut kemudian meminta 4.700 dolar (Rp 71 juta) untuk mengizinkan akses ke akun Usher sambil membanggakan prestasi yang dipersepsikannya.
Hal ini terjadi tiga/empat hari sebelum P Diddy ditangkap dan didakwa, yang berarti Usher tidak mungkin bereaksi terhadap hal tersebut dengan "menghapus" cuitan apa pun.
Ada pun, P Diddy adalah mentor Usher, dengan Usher sebelumnya berbagi pengalamannya tinggal di rumah P Diddy saat berusia 13 tahun.
Kasus hukum P Diddy tak hanya menjatuhkan citranya, tetapi juga menyeret banyak nama besar, salah satunya adalah Justin Bieber, Leonardo Di Caprio dan lainnya.
Baca juga: Jennifer Lopez Pernah Diperingatkan Ibunya tentang Sean Diddy Combs dan Kini Semuanya Terbukti
P Diddy ditangkap saat berada di lobi hotel Manhattan pada 16 September 2024.
Jaksa federal pada hari Selasa (24/9/2024) mendesak pengadilan untuk penahanan hingga persidangan.
Investigasi Keamanan Dalam Negeri New York mengatakan penggerebekan pada bulan Maret 2024 merupakan bagian dari investigasi yang sedang berlangsung tetapi tidak menjelaskan lebih lanjut pada saat itu.
Baca juga: Sean Diddy Combs Ditangkap atas Kasus Dugaan Perdagangan Seks
Dakwaan yang diberikan kepada P Diddy pada Selasa (24/9/2024) mengungkapkan beberapa hal yang ditemukan pihak berwenang dalam penggerebekan tersebut.
Saat penggerebekan ditemukan sejumlah narkotika, tiga senapan AR-15 dengan "nomor seri yang dirusak," amunisi, magasin drum dan bukti yang sesuai dalam gugatan Cassie.
Menurut dakwaan, juga ditemukan "lebih dari 1.000 botol minyak bayi dan pelumas," yang menuduh bahwa P Diddy telah "menjadikan korban sebagai sasaran kekerasan fisik, emosional, dan verbal untuk menyebabkan korban terlibat dalam kejahatan.”
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.