JAKARTA, KOMPAS.com - Album terbaru dari Lady Gaga bertajuk Harlequin memadukan berbagai genre musik dan menampilkan sisi artistik yang mendalam.
Album ini dirilis pada 27 September 2024 sebagai album pendamping untuk film "Joker: Folie à Deux", di mana Lady Gaga memerankan karakter Harley Quinn.
Berikut beberapa fakta menarik dari album terbaru Lady Gaga yang bertajuk Harlequin:
1. Terinspirasi Karakter Harley Quinn
Salah satu inspirasi utama di balik album Harlequin adalah karakter Harley Quinn yang diperankan oleh Lady Gaga dalam film "Joker: Folie à Deux".
Baca juga: Tampilan Nyentrik Lady Gaga di Karpet Merah Sekuel Joker
Lady Gaga merasa sangat terhubung dengan karakter tersebut selama proses pembuatan film sehingga memutuskan untuk mengekspresikan kompleksitas emosional dan energi liar Harley Quinn melalui musik.
Album ini menangkap esensi dari karakter tersebut, menciptakan perpaduan antara kekacauan dan keindahan yang mencerminkan kepribadian Harley Quinn.
2. Genre Musik yang Beragam
Album ini menampilkan perpaduan genre musik yang beragam, yang mencerminkan kompleksitas dan keunikan karakter Harley Quinn.
Lady Gaga menggabungkan unsur jaz, rock, soul, gospel, dan doo-wop dalam album ini.
Baca juga: Lady Gaga Ogah Meladeni Rumor yang Menyebut Dirinya Seorang Pria
Pendekatan ini tidak hanya memperkaya pengalaman mendengarkan, tetapi juga menunjukkan kemampuan Lady Gaga dalam mengeksplorasi dan menggabungkan berbagai gaya musik.
3. Kombinasi Lagu Orisinal dan Cover
Album Harlequin milik Lady Gaga memiliki kombinasi yang menarik antara lagu-lagu orisinal dan cover.
Ada dua lagu orisinal yang ditulis khusus untuk film "Joker: Folie à Deux", yaitu “Folie à Deux” dan "Happy Mistake".
Album ini juga menampilkan beberapa lagu cover yang diaransemen ulang.
Baca juga: Fakta-fakta Lady Gaga Jadi Harley Quinn di Joker 2
Beberapa di antaranya adalah “Get Happy” dari tahun 1930-an dan lagu spiritual "Oh, When the Saints".
4. Proses Kreatif
Proses kreatif album ini dimulai setelah Lady Gaga menyelesaikan tur "The Chromatica Ball".
Gaga bekerja sama dengan produser seperti BloodPop, David Campbell, Benjamin Rice, dan Jason Ruder.
Tunangannya, Michael Polansky, juga berperan sebagai produser eksekutif, menambahkan dimensi personal pada proyek ini.
Baca juga: Lady Gaga Ungkap Telah Dilamar Kekasihnya Michael Polansky
Proses kreatif ini juga melibatkan interpretasi ulang lagu-lagu klasik dengan sentuhan modern, serta penciptaan lagu orisinal yang terinspirasi oleh film tersebut.
5. Pengaruh Tonny Bennett
Album ini menjadi penghormatan kepada Tonny Bennett, menggabungkan elemen-elemen klasik dengan sentuhan modern yang inovatif.
Lady Gaga mengungkapkan bahwa saat Tonny Bennett meninggal pada tahun 2023, dia merasa seni dan warisannya ada di sekelilingnya.
Meskipun Tonny Bennett tidak terlibat langsung dalam pembuatan album ini, Lady Gaga selalu merasakan kehadirannya dalam setiap nada yang dia ciptakan.
Baca juga: Lirik dan Chord Lagu Sinner’s Prayer – Lady Gaga
Lady Gaga merasa bahwa Tonny Bennett akan sangat bangga dengan hasil akhirnya, terutama karena ini adalah pertama kalinya dia memproduksi musik jazz tanpa dia.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.