JAKARTA, KOMPAS.com - Aktris peran Laura Basuki merasa prihatin dengan kehidupan anak-anak di Sumba, Nusa Tenggara Timur.
Setelah terlibat dalam film Yohanna, Laura Basuki melihat realita berbeda dari anak-anak di Sumba.
Baca juga: Laura Basuki Ungkap Alasan Terima Peran Jadi Biarawati di Film Yohanna
"Film ini membuka mataku bagaimana keadaan yang terjadi di Sumba di mana anak-anak di sana semuanya bekerja dari pagi, sekolah, kemudian bekerja lagi," kata Laura saat ditemui di CGV Grand Indonesia, Kamis (24/10/2024).
Anak-anak di Sumba sudah terlatih untuk bertanggung jawab atas kehidupan keluarga mereka dari usia dini.
Hal itu memberikan pelajaran berharga bagi Laura Basuki bahwa masih banyak daerah yang membutuhkan peran pemerintah pusat.
Baca juga: Kalahkan Laura Basuki, Aghniny Haque Jadi Pemeran Utama Perempuan Terbaik IMAA 2024
"Aku rasa itu menjadi sebuah pelajaran buat aku bagaimana Indonesia itu bukan hanya Jakarta aja, banyak daerah-daerah lain yang masih butuh perhatian lebih," kata aktris berusia 36 tahun tersebut.
Robby Ertanto selaku penulis dan sutradara film Yohanna mengaku terinspirasi untuk membuat karya ini karena melihat fenomena tersebut di Sumba.
Setelah beberapa kali berkunjung, Robby akhirnya memutuskan untuk mengangkat cerita tersebut lewat perspektif seorang biarawati yang sedang kehilangan keimanannya.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.