Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tumbuh bersama kekuatan mimpi perempuan Indonesia

Di Konser KLa Project, Katon Bagaskara Berharap Pemerintah Buatkan Gedung Konser

Baca di App
Lihat Foto
KOMPAS.com/Revi C Rantung
KLa Project dalam konser Aertenitas yang diselenggarakan di Istora Senayan, Jakarta Pusat, Jumat (25/10/2024).
|
Editor: Tri Susanto Setiawan

JAKARTA, KOMPAS.com - Grup band KLa Project mempersembahkan lagu yang berjudul "Kidung Mesra" untuk menyinggung soal gedung konser di Indonesia.

Momen itu disampaikan Katon Bagaskara dalam konser KLa Project yang ke-36 di Istora Senayan, Jakarta Pusat, Jumat (25/10/2024).

Vokalis KLa Project Katon Bagaskara mengatakan, seharusnya Indonesia memiliki gedung konser yang lebih proper.

Baca juga: Mahfud MD dan Yenny Wahid Ikut Rayakan Ultah Konser Ke-36 KLa Project

"Gedung konser tapi enggak jadi-jadi. Ini kita (di) gedung konser apa bukan ya? Gedung olahraga, udah 10 tahun ya," singgung Katon dari atas panggung.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Katon berharap agar 'suara' mereka bisa didengar untuk mendapatkan gedung konser yang lebih layak.

Sebab kata Katon, musik lebih dari sekedar apa pun.

"Kita persembahkan lagu ini untuk para penguasa pemerintah supaya mendengar bahwa musik itu bukan cuma sekedar menghibur, tapi menginspirasi, mengilhami, menyemangati kehidupan di sekitar kita," tutur Katon.

Baca juga: Rundown Konser KLa Project Rayakan 36 Tahun Berkarya Hari Ini

Sebelumnya KLa Project membuka konser lewat "Gerimis", dan "Revolusi Disco".

"Selamat malam Istora. Biasanya kami bikin 5 tahun sekali," ucap Katon.

Sejatinya konser ini merupakan selebrasi band yang beranggotakan Adi, Katon, dan LiLo untuk menyapa para penggemar sekaligus mereka yang telah setia dengan KLa Project.

"Kita merayakan dengan orang-orang yang mengikuti kami dengan yang sudah mendengarkan (KLa) dari pertama, kita sama-sama merayakan," kata Adi dalam jumpa pers konser Aertenitas baru-baru ini.

Tajuk Aertenitas memiliki makna yang mendalam bagi KLa Project, yang mana diambil dari bahasa Yunani.

"Diambil dari bahasa paling kuno dalam sejarah di internasional. Bahasa Yunani adalah yang paling kuno di dunia," ungkap Katon.

"Ilham dari eternity keabadian. 36 (itu) kan 3 + 6 (sama dengan) 9 itu paling super ya. Biasanya lima tahun sekali bikin konser tinggal oke lah, baru tahun lalu. Sekarang 36 oke lah kita pengin lagu-lagu kita jadi abadi makanya namanya Aeternitas," tambah Katon.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tag
Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua
Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi