Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tumbuh bersama kekuatan mimpi perempuan Indonesia

Universitas Yale akan Buka Kelas Baru Khusus Bahas Beyonce

Baca di App
Komentar Lihat Foto
Dok. tiffany
Berlian putih Beyonce
Penulis: Andika Aditia
|
Editor: Andika Aditia

KOMPAS.com - Semester depan, Daphne Brooks, profesor Studi Afrika-Amerika dan musik, akan mengajar kelas baru berjudul “Beyonce Membuat Sejarah: Sejarah, Budaya, Teori & Politik Tradisi Radikal Kulit Hitam melalui Musik.”

Di kelas tersebut, para mahasiswa akan meneliti karya seni Beyonce dari tahun 2013 hingga 2024 sebagai lensa untuk mempelajari sejarah, pemikiran intelektual, dan pertunjukan Kulit Hitam.

Baca juga: Beyonce Resmi Menjadi Artis yang Paling Banyak Dinominasikan dalam Sejarah Grammy

Kursus tersebut merupakan produk sampingan dari kelas Brooks sebelumnya di Universitas Princeton berjudul “Wanita Kulit Hitam dalam Budaya Musik Populer.”

Saat di Princeton, Brooks menjabat sebagai anggota fakultas di Departemen Studi Bahasa Inggris dan Afrika-Amerika.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baca juga: Daftar Pemenang MTV EMA 2024, Taylor Swift Kalahkan Beyonce

Sebagian besar konten dalam kursusnya di Universitas Yale diambil dari bagian dalam kursus Princeton-nya yang berfokus pada dampak budaya Beyonce.

“Kelas-kelas tersebut selalu kelebihan peserta,” kata Brooks seperti dikutip dari Yale Daily News, Senin (18/11/2024).

“Dan ada begitu banyak energi yang berfokus pada Beyonce, meskipun kelas tersebut dimulai pada akhir abad ke-19 dan berlanjut hingga masa kini. Saya selalu berpikir bahwa saya harus kembali berfokus padanya dan memusatkan karyanya secara pedagogis di beberapa titik,” imbuh Brooks.

Baca juga: Daftar Nominasi Grammy Awards 2025, Beyonce Menguasai 11 Kategori

Brooks percaya bahwa setelah pemilihan umum Amerika 2024 dan berbagai peristiwa sebelumnya, penting untuk mengakui kontribusi Beyonce yang belum pernah terjadi sebelumnya terhadap budaya Amerika, budaya populer, dan budaya global selama dua dekade terakhir.

Kelas baru ini terutama berpusat pada media sonik, mode, dan visual Beyonce setelah albumnya yang berjudul sama pada tahun 2013 hingga "Cowboy Carter" pada tahun 2024.

Baca juga: Pecahkan Rekor, Beyonce Memimpin dengan Mendapat 11 Nominasi di Grammy 2025

Kursus ini juga menyelidiki berbagai pengalaman perempuan kulit hitam dalam media dan politik.

Mahasiswa akan berpartisipasi dalam diskusi seputar bacaan dari para akademisi seperti Hortense Spillers, Combahee River Collective, Cedric Robinson, dan Karl Hagstrom Miller.

Baca juga: Pecahkan Rekor, Beyonce Memimpin dengan Mendapat 11 Nominasi di Grammy 2025

 

Dalam hal proyek, siswa akan berpartisipasi dalam pemutaran album visualnya, bekerja dengan arsip di Perpustakaan Buku dan Manuskrip Langka Beinecke, dan terlibat dengan proyek humaniora publik yang dirancang untuk mempelajari dampak fisik Beyonce pada komunitas Kulit Hitam.

Siswa juga akan didorong untuk membuat daftar putar yang menghubungkan musik Beyonce dengan musik yang memengaruhinya.

Baca juga: Jay-Z dan Beyonce Marah Besar karena Dikaitkan dengan P Diddy

 

“[Kelas ini] tampaknya bagus untuk diajarkan karena [Beyonce] sangat cocok untuk mengajar saat ini,” kata Brooks.

“Jumlah terobosan dan inovasi yang telah ia lakukan dan cara ia menjalin sejarah dan politik serta keterlibatan yang sangat rinci dengan kehidupan budaya Kulit Hitam ke dalam estetika penampilannya dan pemanfaatan suaranya sebagai portal untuk berpikir tentang sejarah dan politik — tidak ada orang seperti dia,” imbuh Brooks.

Baca juga: Piers Morgan Minta Maaf Setelah Menyiarkan Tudingan Jaguar Wright yang Menyebut Jay Z dan Beyonce Monster

Ketika ditanya mengapa kelas tersebut berfokus pada karya-karya terakhir Beyonce seperti "Lemonade," "Renaissance" dan "Cowboy Carter" dibandingkan dengan karya-karya sebelumnya seperti Dangerously in Love dan B'Day, Brooks mengatakan bahwa hal itu karena ia ingin menyoroti perubahan Beyonce dari dimensi-dimensi tertentu dari "repertoar pop yang umum."

Brooks mengatakan bahwa studi tentang Beyonce akan berfungsi sebagai perancah untuk melibatkan kontribusi dari para artis lain seperti penghibur Harlem Renaissance Josephine Baker, penyanyi terkenal Diana Ross, revolusioner seksual kulit hitam Betty Davis, dan ikon queer Grace Jones.

Baca juga: Raih 3 Piala IMA Awards, Davina Karamoy: Terima Kasih, Beyonce

Kelas studi ini terdaftar secara silang antara Departemen Studi Afrika Amerika, Studi Gender dan Seksualitas Wanita, Studi Amerika, dan Musik.

 

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tag
Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua
Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi