JAKARTA, KOMPAS.com- Sempat berujar tak ingin menikah bertahun-tahun lalu, aktris Leony Vitria kini mengungkap niatnya menikah dengan seorang pria asal Selandia Baru.
Leony mengatakan, pikirannya itu berubah sejak bertemu dengan pria yang menjadi kekasihnya sejak 1,5 tahun lalu itu.
"Aku rasa kayaknya kali ini nemu sih yang bikin gue lumayan berubah pikiran lah," kata Leony dikutip dari YouTube Pagi Pagi Ambyar Trans tv.
"Jadi memang tujuannya nanti kesana, tujuannya married," imbuhnya.
Baca juga: Usia Bertambah, Leony Tak Menyesal Pernah Memutuskan Childfree
Keyakinannya pada hubungan kali ini juga membuat Leony lebih berani mengumbar hubungan asmaranya.
"Kalau misalnya masih tidak yakin, ngapain aku ekspos juga," ujarnya.
"Pada saat udah yakin, ya udah oke lah," katanya kemudian.
Berbicara tentang sosok kekasih yang bekerja di bidang IT, Leony blak-blakan mengungkap alasannya jatuh hati.
"Dia accept who I am, enggak pernah harus merasa ngerubah aku ini itu, enggak nuntut," kata Leony.
Baca juga: Sejak 7 Tahun Lalu, Leony Vitria Putuskan Tak Ingin Menikah
"Very caring person. Giving all his out, enggak ada yang ditutup-tutupin, orangnya jujur, aku suka, enggak peres, enggak palsu," sambungnya.
Sebelumnya, Leony sempat mengutarakan pandangannya tentang pernikahan.
"Saya aktor dan saya memutuskan untuk tidak ingin menikah dari umur 27 tahun," kata Leony Vitria, dikutip Kompas.com dari YouTube Narasi pada tahun 2021.
"Dari SMP nih, ya sudah pacaran aja gitu. Saya enggak pernah kepikiran pengin menikah atau apa. Terus zaman SMP, SMA tuh anak-anak ABG cewek kan suka pada bikin dream wedding. Saya tuh enggak pernah ada fantasi-fantasi kayak gitu," tutur Leony.
Pandangannya itu muncul bukan karena rasa trauma atau hal buruk yang dialami. Leony justru menilai pernikahan sebagai sesuatu yang sakral dan tidak bisa bermain-main dengan hal itu.
"Justru, karena saya mensakralkan sebuah institusi pernikahan itu, saya enggak main-main dengan ini," ungkap Leony.
Selain itu, Leony juga tidak ingin memutuskan menikah hanya karena tuntutan lingkungan.
"Gue merasa lebih berarti kalau gue bisa mandiri, bisa bertanggung jawab sama diri sendiri, bisa melakukan apa yang gue mau," kata Leony Vitria.
"Gue merasa jauh lebih berarti kayak gitu daripada sekadar laku tidak laku menurut pola pikir kebanyakan orang," ujar Leony lagi.