JAKARTA, KOMPAS.com - Pelaku pembunuhan aktor serial Mak Lampir, Sandy Permana, akhirnya ditangkap.
Pelaku tak lain adalah tetangga Sandy sendiri, Nanang "Gimbal".
Pada Kamis (16/1/2025), Nanang memberi pengakuan mengejutkan yang membuat ia tega membunuh Sandy Permana. Berikut ini rangkumannya.
1. Dendam sejak 2019
Dirreskrimum Polda Metro Jaya Kombes Wira Satya Triputra mengatakan, Nanang mengaku perbuatannya terhadap Sandy didasari karena dendam yang terpendam sejak 2019.
Baca juga: Polisi Sebut Nanang Gimbal Tak Terpengaruh Alkohol Saat Tikam Sandy Permana
Wira mengatakan, dendam tersebut berawal karena Sandy mengadakan hajatan perkawinan di pekarangan rumahnya tanpa izin. Bersamaan dengan itu, Nanang merasa Sandy seenaknya menebang pohonnya.
“Serta melakukan penebangan pohon di pekarangan tersangka tanpa izin terlebih dahulu sehingga tersangka tidak menegur korban karena tersangka tahu korban sangat pemarah,” ujar Wira di Mapolda Metro Jaya, Kamis.
Mulai dari situ, hubungan Sandy Permana dan Nanang Gimbal pun tidak harmonis.
Mereka tak lagi pernah saling sapa.
2. Cekcok tahun 2024
Dendam itu berlanjut pada Oktober 2024 saat Nanang dan Sandy ikut dalam rapat penurunan ketua RT.
Saat itu, ketua RT diduga melakukan perselingkuhan dengan warga sekitar sehingga dianggap tidak kompeten menjabat kembali sebagai ketua RT di periode selanjutnya.
Pada momen itu, Sandy dan Nanang pun cekcok.
Baca juga: 8 Tahun Bertetangga, Begini Sosok Sandy Permana di Mata Nanang Gimbal
"Dalam acara itu, korban berteriak dengan istri ketua RT. Tersangka menegur dengan kalimat 'Enggak usah teriak, biasa aja', namun korban marah dan menjawab, 'Lu bukan warga sini, jangan ikut-ikutan'," ucap Wira.
Rasa benci dan dendam Nanang makin bertambah saat mengetahui dirinya disomasi oleh Sandy Permana.
3. Sakit hati merasa direndahkan
Wira mengatakan, puncak dendam Nanang ke Sandy terlampiaskan pada Minggu (12/1/2025).
Saat itu Sandy melintas di depan rumahnya pada Minggu pagi dengan sepeda motor listriknya.
Nanang melihat kala itu Sandy memandangnya dengan sinis.
Bahkan, ia meludah di depan Nanang yang kala itu sedang berada di depan rumah.
“Tersangka sakit hati dikarenakan tersangka merasa direndahkan korban dengan cara korban melihat sinis kepada pelaku. Kemudian korban meludah di depan tersangka," ucap Wira.
Emosi Nanang meluap dan langsung mengambil sebilah pisau dari kandang ayam rumahnya, lalu menikam Sandy yang kala itu tengah mengendarai motor listrik.
Sempat terjadi perlawanan dari Sandy, hanya saja penusukan berkali-kali terus dilakukan. Nanang menusuk ke bagian perut kiri korban sebanyak 2 kali dalam posisi korban masih berada diatas motor.
Nanang juga menusuk pelipis kiri 1 kali, menusuk kepala 1 kali, dada 1 kali, leher 1 kali, dan punggung kiri korban sebanyak 1 kali.
4. Emosi sesaat
Meski demikian, kata Wira, perbuatan Nanang ini hanya emosi sesaat, bukan terencana.
Wira mengatakan, pihak kepolisian masih akan mendalami kasus pembunuhan Sandy untuk memastikan kebenaran tindakan Nanang hanya emosi sesaat.
"Untuk terkait masalah apakah ada perencanaan untuk menghabisi, hasil pemeriksaan yang kami temukan, tentunya dengan pendalaman maupun saksi-saksi, untuk sementara masih kita temukan ini emosi sesaat," tutur Wira.
Atas perbuatannya yang tega terhadap Sandy, Nanang dikenakan Pasal 354 tentang penganiayaan berat dan atau 338 tentang pembunuhan dengan ancaman maksimal itu 15 tahun.
5. Kabur untuk tenangkan diri
Setelah melakukan aksinya, Nanang melarikan diri tanpa tujuan dan meninggalkan sepeda motornya di tepi sawah.
Nanang kemudian menumpang beberapa kali kendaraan truk hingga sampai di Karawang.
Wira mengatakan, Nanang mengaku melarikan diri untuk menenangkan diri.
"Jadi dia kabur tidak ada tujuan pasti. Dia kabur secara random sekaligus menenangkan diri selama melarikan diri. Kebetulan ditangkap pada saat sedang makan roti bakar," ujar Wira.
Nanang juga memutuskan hubungan dengan pihak luar, termasuk istrinya, saat melarikan diri.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.