Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tumbuh bersama kekuatan mimpi perempuan Indonesia

Review Film 1 Kakak 7 Ponakan, Adakah Moko di Dunia Nyata?

Baca di App
Lihat Foto
Dok. Poplicist
Still foto dari film 1 Kakak 7 Ponakan.
|
Editor: Dian Maharani

JAKARTA, KOMPAS.com - Manusia tak bisa menentukan takdir hidupnya.

Semua sudah diatur oleh Sang Pencipta dan manusia hanya perlu menjalaninya.

Begitupun dengan Moko (Chicco Kurniawan), seorang calon arsitek yang kehidupannya seketika berubah saat Agnes (Maudy Koesnaedi) dan Atmo (Kiki Narendra) meninggal dunia.

Baca juga: Freya JKT48 Belajar Cara Berkomunikasi dengan Keluarga lewat 1 Kakak 7 Ponakan

Sebelum mengembuskan napas terakhirnya, sang kakak bahkan melahirkan seorang bayi perempuan bernama Ima.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Seorang calon arsitek seketika gagal merancang desain kehidupan impian yang selama ini ada di benaknya.

Moko malah harus bergelut dengan kerasnya kehidupan merawat Woko (Fatih Unru,) Nina (Freya JKT48), dan Ano (Nadif).

Dan tentu saja Moko juga tiba-tiba harus menjadi ibu sekaligus ayah bagi Ima kecil.

Baca juga: Apakah Film 1 Kakak 7 Ponakan Lebih Menguras Air Mata?

Ironis sekali memang takdir hidup yang harus dijalani oleh Moko.

Di tengah peran sebagai sandwich generation yang datang tanpa aba-aba, Moko juga ketitipan Ais (Kawai Labiba) dari guru les pianonya dulu.

Beruntung Moko memiliki Maurin (Amanda Rawles) yang begitu tulus mendampingi di sisinya.

Tanpa Maurin, entah akan berbentuk seperti apa kehidupan Moko yang sudah terhimpit kondisi itu.

Baca juga: Chicco Kurniawan Latihan Gendong Bayi untuk Film 1 Kakak 7 Ponakan

Sulit untuk tak menangis

Pengalaman menonton film 1 Kakak 7 Ponakan atau Sakatupo tentunya tak bisa diuraikan dalam kata-kata.

Yandy Laurens sebagai sutradara berhasil meracik suguhan drama yang hangat bagi segala kalangan usia.

Sekuat apapun Anda membangun pertahanan, air mata itu pasti akan jatuh juga di hadapan Sakatupo.

Baca juga: Film 1 Kakak 7 Ponakan Komitmen Tak Rekam Penonton di Bioskop untuk Materi Promosi

Yandy memiliki banyak cara untuk membuat penonton menangis melihat kisah hidup Moko dan para ponakannya.

Namun ada satu sisi pengalaman menonton yang unik dari Sakatupo.

Penonton bisa menangis dan terhubung ke dalam film lewat jalur-jalur berbeda.

Ada yang terhubung lewat kepedihan Moko yang menjadi tulang punggung keluarga.

Ada yang tertampar dari potret kehidupan saat awal-awal menjadi orangtua.

Dan tentu saja ada yang terkena lewat para ponakan yang dianggap menjadi beban kehidupan Moko.

Baca juga: Sinopsis Film 1 Kakak 7 Ponakan

Soundtrack Sakatupo

Jangan lupa juga senjata terakhir Yandy dengan soundtrack tiga lagu Sal Priadi.

Tanpa film Sakatupo saja, lagu-lagu tersebut sudah mampu menguras air mata.

Bayangkan ketika keduanya akhirnya dilebur menjadi audiovisual di tengah ruang bioskop gelap dan sepi. Pengalaman itu yang harus Anda rasakan langsung di bioskop.

Tapi di luar itu semua, Yandy Laurens lagi-lagi membuktikan kapasitasnya dalam mengolah sebuah drama keluarga.

Karakter-karakternya hidup, akting pemainnya natural, perasaan yang dibawa juga akhirnya terasa sampai ke bangku penonton.

Adakah karakter Moko di dunia nyata?

Di balik semua keunggulannya, 1 Kakak 7 Ponakan juga memiliki ruang-ruang yang sebenarnya bisa dieksplorasi lebih jauh.

Desain karakter Moko yang seperti itu di satu sisi justru memberikan jarak kepada penonton.

Moko terasa sangat jauh dengan sifatnya yang iya-iya saja dan sungkan menolak.

Alhasil, Moko terjerumus pada banyak masalah yang sebenarnya bisa dihindari dengan berkata tidak.

Moko adalah jenis karakter yang mungkin akan sulit ditemukan di dunia nyata.

Beberapa sifatnya memang ada di sekitar kita, tapi untuk menemukan orang yang benar-benar seperti Moko rasanya tak mudah.

Selain itu serangan-serangan yang dilancarkan Yandy dengan drama melankolisnya itu terlalu timpang.

Serangan-serangan maut yang berpotensi menguras air mata justru ada di bagian awal.

Hal itu membuat tempo di tengah sedikit kendor dan melempem.

Namun, Yandy masih memiliki satu serangan balik cepat yang ditempatkan di akhir permainan.

Film 1 Kakak 7 Ponakan sudah bisa ditonton di bioskop mulai hari ini, Kamis (23/1/2025).

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag
Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua
Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi