JAKARTA, KOMPAS.com – Pelawak Drs. H. Wahjoe Sardono, M.S., atau yang lebih dikenal dengan nama Dono, merupakan salah satu komedian legendaris yang tergabung dalam grup Warkop DKI.
Karya-karya Dono masih sering dinikmati, baik melalui tayangan di televisi maupun media lainnya lewat film-film Warkop DKI.
Sosok Dono seolah begitu sulit dilupakan.
Baca juga: Kesaksian Royani, Pembersih Makam yang Saksikan Pemakaman Dono
Dono meninggal dunia pada 30 Desember 2001 dan dimakamkan di Taman Pemakaman Umum (TPU) Tanah Kusir, Jakarta Selatan.
Kompas.com mengunjungi makam sang legenda dan berbincang dengan Royani (50), pembersih makam Dono.
Kondisi MakamMakam Dono terletak di Blok 37, Blok AA di TPU Tanah Kusir, Jakarta Selatan.
Makamnya tidak sulit ditemukan karena lokasinya dekat dengan pintu masuk TPU Tanah Kusir.
Jika bertanya kepada petugas makam, mereka akan langsung menunjukkan letak peristirahatan terakhir mendiang Dono.
Baca juga: Kisah Royani, Pembersih Makam Dono yang Mengais Rezeki dari Peziarah
Pada Kamis (23/1/2025), Kompas.com berkunjung ke makam Dono.
Makam tampak rapi, dengan batu nisan berwarna hitam berhiaskan tulisan emas.
Rumput-rumput di sekitar makam juga terlihat terawat.
Di atas makam terdapat sebuah guci dari tanah liat.
Royani mengaku rutin membersihkan makam Dono.
“Ya begini (makamnya Dono), ya biasanya anak-anak aja (yang jaga),” ujar Royani.
Ia menyebut makam Dono biasanya lebih rapi, namun saat ini rumput-rumputnya belum dirapikan lagi.
Royani mengaku sempat menyaksikan prosesi pemakaman Dono pada 31 Desember 2001.
Ia melihat kehadiran sejumlah artis meski tidak mengingat semua sosok yang hadir.
Baca juga: Menengok Makam Mendiang Pelawak Dono
Salah satu yang diingatnya adalah Indro, anggota Warkop DKI.
“Penuh (saat pemakaman), ya namanya artis, apalagi main film. (Seperti kemarin) Marissa Haque saja ramai,” ungkap Royani.
Menurutnya, hampir seluruh area sekitar makam dipenuhi orang-orang yang datang.
Wajar saja, saat ini nama Dono begitu melambung berkat karya-karyanya.
“Penuh sampai ke sini (bagian depan), penuh banget. Apalagi pas Dono meninggal, banyak yang tanya, ‘Kuburannya di mana?’” ujar Royani.
Mengais Rezeki dari PeziarahRoyani telah membersihkan makam Dono selama belasan tahun.
Ia melanjutkan pekerjaan ini setelah menggantikan suaminya.
Royani menceritakan bahwa setelah suaminya meninggal, ia yang mengambil alih tugas membersihkan makam, termasuk makam Dono.
Suaminya dahulu adalah langganan keluarga mendiang Dono untuk menjaga dan merawat makam.
Baca juga: The Panturas Bawakan Lagu Ya Mustafa, Tribute untuk Dono Kasino
“Saya kurang tahu ya (jadi pembersih makam, tapi) dari suami saya meninggal aja,” ucap Royani.
“Saya tahu Dono ini meninggal, anaknya masih kecil. Bapaknya yang ngurusin,” tambahnya.
Royani mengatakan bahwa pekerjaan ini cukup menghasilkan karena masih ada penggemar Dono yang suka berziarah.
Ia mengaku bisa mengais rezeki dari peziarah yang datang ke makam Dono.
“Bukan terpaksa lah, namanya suami kerja di sini (dulu), nyari duit susah. Sekarang jualan enggak ada, modal habis mulu,” ujar Royani.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.