JAKARTA, KOMPAS.com – Penyanyi dangdut Ikke Nurjanah mengungkapkan pandangannya mengenai polemik royalti antara pencipta lagu Ari Bias dan penyanyi Agnez Mo.
Sebagai informasi, Agnez Mo dinyatakan bersalah melanggar Undang-Undang Hak Cipta berdasarkan putusan majelis hakim Pengadilan Negeri Niaga Jakarta Pusat pada 30 Januari 2025.
Atas putusan tersebut, Agnez diwajibkan membayar denda sebesar Rp 1,5 miliar.
Menanggapi hal ini, Ikke Nurjanah mengaku sedih melihat permasalahan yang terjadi di antara sesama musisi.
Baca juga: Sedih dengan Polemik Ari Bias Vs Agnez Mo, Ikke Nurjanah: Kok Kita Terserang oleh Teman Sendiri
“Dari sisi pribadi, saya sedih karena kita seperti bertengkar dengan teman sendiri. Kasarnya, kita berpolemik dengan teman yang sebenarnya berada dalam satu ekosistem yang sama,” kata Ikke saat ditemui di daerah Gatot Subroto, Jakarta Selatan, Kamis (13/2/2025).
“Setahu saya, yang seharusnya digugat itu adalah penyelenggara acara atau ruang komersial, bukan penyanyi,” tambah Ikke.
Ikke menilai, permasalahan ini berpotensi mengganggu hubungan baik di antara para pelaku industri musik.
“Jadi, kan, urusannya jadi enggak enak. Tadinya kita seperti tetangga yang baik, sekarang malah jadi enggak enak,” ucap Ikke.
Baca juga: Tanggapan Ikke Nurjanah sebagai Komisioner LMKN atas Sengkarut KotaK dan Posan Tobing soal Royalti
Meski demikian, pelantun “Terlena” ini tetap menghormati putusan pengadilan.
“Kita menghargai keputusan hukum seperti ini. Pasti kita hargai, tapi kan ini belum final, masih ada proses kasasi,” ujar Ikke.
Ikke menegaskan, dalam industri musik, baik penyanyi maupun pencipta lagu berada dalam ekosistem yang sama dan saling membutuhkan.
“Saya mengerti bahwa ada Undang-Undang yang melindungi semua warga negara, baik pencipta, pelaku musik, maupun pengguna lagu itu sendiri. Sebenarnya, kita berada dalam satu kelompok yang sama,” kata Ikke.
Baca juga: Sebagai Komisioner LMKN, Ikke Nurjanah Tanggapi Perselisihan Agnez Mo dan Ari Bias
Lebih lanjut, Ikke menekankan pentingnya kerja sama antara penyanyi dan pencipta lagu agar ekosistem musik tetap berjalan harmonis.
“Kita sadar saling membutuhkan, kita sadar bahwa kita bisa saling bermanfaat. Kita tahu ada hak dan kewajiban masing-masing,” tutur Ikke.
“Seharusnya kita bisa saling nge-blend satu sama lain. Setiap karya itu sudah ada jodohnya masing-masing, baik bagi penyanyi maupun pencipta lagunya,” tambah Ikke.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.