KOMPAS.com - Sejumlah musisi papan atas Indonesia kompak mengunggah gambar bertuliskan "VISI" di akun Instagram mereka dalam beberapa waktu terakhir.
Para musisi yang turut serta dalam unggahan ini termasuk Ariel NOAH, Duta Sheila On 7, Armand Maulana, Rossa, Raisa, Vidi Aldiano, Pamungkas, Fiersa Besari, dan masih banyak lagi.
Gambar yang diunggah menampilkan tulisan "VISI" berukuran besar di tengah dengan simbol menyerupai bintang di bagian atasnya.
Dalam gambar itu juga tertulis "VISI: Vibrasi Suara Indonesia."
Gerakan ini ternyata membawa misi besar: menuntut keadilan dan kesejahteraan bagi para insan musik di Indonesia.
VISI atau Vibrasi Suara Indonesia merupakan gerakan kolektif dari para musisi Indonesia yang peduli terhadap keadilan dalam industri musik, khususnya dalam hal royalti dan hak cipta.
Gerakan ini menyoroti pentingnya sistem royalti yang lebih transparan, adil, dan akuntabel.
Selain itu, VISI juga mendorong revisi Undang-Undang Hak Cipta serta peraturan pelaksanaannya agar lebih inklusif bagi semua pelaku industri musik, termasuk penyanyi, pencipta lagu, arranger, session player, dan para pekerja industri lainnya.
Poin-Poin Manifesto VISIMelalui unggahan manifesto yang dibagikan oleh Vidi Aldiano, gerakan VISI menegaskan beberapa tuntutan utama:
- Perlindungan Hak Cipta
VISI mendorong pemerintah untuk memastikan implementasi Undang-Undang Hak Cipta berjalan secara adil dan tidak berpihak kepada segelintir pihak.
- Sistem Royalti yang Transparan
VISI menginginkan sistem penghimpunan royalti yang lebih profesional dan transparan. Digitalisasi dalam sistem penagihan dan distribusi royalti juga perlu dipercepat agar lebih akurat dan bisa diaudit dengan baik.
- Revisi Undang-Undang Hak Cipta
Para musisi menilai bahwa regulasi saat ini masih menimbulkan banyak tafsir yang sering kali menimbulkan konflik di industri. Oleh karena itu, diperlukan revisi agar lebih jelas dan tidak menimbulkan ambiguitas.
- Penguatan Lembaga Manajemen Kolektif (LMK/LMKN)
VISI mendorong perbaikan dan pengawasan terhadap Lembaga Manajemen Kolektif Nasional (LMKN) dan Lembaga Manajemen Kolektif (LMK) agar lebih akuntabel dan profesional dalam mengelola hak para musisi.
Perlindungan Hak Penyanyi dan Pelaku PertunjukanVISI menegaskan bahwa penyanyi dan pelaku pertunjukan memiliki peran penting dalam industri musik dan hak mereka harus mendapatkan perlindungan hukum yang layak.
Dukungan dari Musisi IndonesiaGerakan ini mendapat dukungan luas dari berbagai musisi lintas generasi. Tidak hanya dari penyanyi pop, tetapi juga musisi indie dan pelaku industri lainnya.
Mereka menilai bahwa sistem royalti di Indonesia selama ini masih belum dikelola secara adil, dan inilah saatnya untuk melakukan perubahan.
Sebagai bentuk dukungan nyata, para musisi ini terus menyuarakan manifesto VISI di media sosial dengan tagar #SuaraKami.
Harapan Masa Depan untuk Industri Musik IndonesiaDengan adanya gerakan VISI, para musisi berharap agar industri musik Indonesia dapat berkembang dengan lebih sehat dan profesional.
Mereka menuntut adanya regulasi yang melindungi hak para insan musik serta sistem yang lebih transparan dalam pengelolaan royalti.
VISI menegaskan bahwa perjuangan ini bukan hanya untuk kepentingan individu, melainkan untuk seluruh ekosistem industri musik agar lebih adil, sejahtera, dan berkelanjutan.
Dengan gerakan VISI yang semakin menggema, kini bola ada di tangan pemerintah dan pemangku kebijakan, apakah tuntutan ini segera direspons atau tidak.
VISI berdiri hanya selang setahun lebih setelah AKSI (Asosiasi Komposer Seluruh Indonesia) berdiri.
Ada pun, AKSI (Asosiasi Komposer Seluruh Indonesia) adalah organisasi yang didirikan untuk melindungi dan memperjuangkan hak-hak pencipta lagu di Indonesia.
AKSI (Asosiasi Komposer Seluruh Indonesia) resmi berdiri pada 3 Juli 2023, diprakarsai musisi Ahmad Dhani dan Piyu, gitaris Padi Reborn.
Piyu menjabat sebagai Ketua Umum AKSI, sementara Ahmad Dhani sebagai Ketua Dewan Pembina.
AKSI bertujuan menjadi wadah bagi para komposer untuk berkarya, bergerak, dan bersuara dalam rangka meningkatkan kesejahteraan dan perlindungan terhadap karya-karya musik di Indonesia.
Berdirinya AKSI dan VISI sendiri tak lepas dari sengkarut royalti di Indonesia.
Sengkarut semakin terlihat setelah pencipta lagu Ari Bias yang merupakan anggota AKSI menggugat Agnez Mo ke Pengadilan Negeri Jakarta Pusat dan berhasil memenangkan gugatan tersebut. Agnez Mo pun didenda Rp 1,5 miliar setelah diputus bersalah atas pelanggaran royalti kepada Ari Bias.
Kini, persoalan royalti tengah disorot oleh banyak pihak, baik musisi, pelaku industri, pemerintah, dan publik.
Penyanyi Melly Goeslaw yang kini menjabat anggota Komisi X DPR RI mengatakan revisi Undang Undang Hak Cipta sedang dikaji di DPR dan masuk Prolegnas 2025.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.