KOMPAS.com – Rapper Kanye West, yang juga dikenal sebagai Ye, menghadapi reaksi keras menyusul serangkaian insiden kontroversial, termasuk tampil vulgar di depan publik bersama istrinya, Bianca Censori, di Grammy Awards dan promosi lini pakaian ofensif barunya.
Tindakan ini kini membahayakan kesepakatan konser Kanye West senilai 20 juta dolar atau setara Rp 328,8 miliar untuk dua pertunjukan di Tokyo Dome yang ikonik, menurut sumber yang dekat dengan situasi tersebut.
Baca juga: Kanye West Terancam Kehilangan Rp 326 Miliar Imbas Foto Vulgar Bianca Censori di Grammy Awards
Tindakan kontroversial Kanye WestDi Grammy 2025, Kanye West mengejutkan penonton ketika ia diduga memerintahkan Bianca Censori untuk memperlihatkan pakaian yang hampir telanjang, mengejutkan penonton dengan gaun mini yang tipis.
Pameran tersebut, yang oleh beberapa kritikus digambarkan sebagai aksi "kontrol paksa", dilaporkan telah membuat marah para investor yang mendukung konser yang direncanakannya di Jepang.
Baca juga: Kanye West dan Bianca Censori Lanjutkan Penampilan Vulgar Setelah Acara Grammy
Seorang informan mengatakan, para investor yang selama ini mendukung kesepakatan tersebut kini mempertimbangkan kembali karena ketidakpekaan budaya atas tindakan Kanye West, khususnya karena Jepang tengah mengalami kebangkitan budaya yang semakin meningkat terkait hak-hak perempuan dan gerakan #MeToo.
Sumber tersebut menekankan bahwa aksi tersebut dianggap tidak pantas dan sangat menyinggung kepekaan orang Jepang.
Baca juga: Ibu Bianca Censori Menanggapi Klaim Kanye West Ingin Tidur Dengannya
Kanye West, yang telah tinggal di Tokyo selama lebih dari setahun, dikatakan telah salah menilai iklim budaya di negara tersebut, di mana pertunjukan semacam itu tidak dipandang remeh.
Insiden tersebut, yang digambarkan sebagai "sangat mengerikan", telah membuat beberapa orang memperkirakan bahwa kesepakatan konser senilai Rp 328,8 miliar itu dapat dibatalkan bahkan sebelum terlaksana.
Baca juga: Kanye West Dituding Bius dan Lecehkan Mantan Asisten di Pesta Bareng P Diddy
Selain kontroversi ini, tindakan Kanye West baru-baru ini di dunia maya telah memicu kemarahan lebih lanjut.
Promosinya terhadap lini kaus yang menampilkan lambang swastika, yang dipadukan dengan komentar-komentar terkait Holocaust yang mengganggu, telah menuai kecaman luas.
Baca juga: Lirik Lagu Time Moving Slow - Kanye West & Ty Dolla $ign
Anti-Defamation League (ADL) telah melabeli perilaku Kanye West sebagai "sangat berbahaya," dengan mengutip pujian rapper itu yang tidak menyesal untuk Adolf Hitler dan kaus barang dagangannya yang menyinggung, yang telah ia janjikan untuk diperluas meskipun mendapat reaksi keras.
Komentar Kanye West, yang disampaikan di media sosial dan dalam berbagai wawancara, telah menyebabkan kemarahan publik yang signifikan.
Baca juga: Menyesal Pernah Pacaran dengan Kanye West, Julia Fox: Saya Diperalat Jadi Pion
ADL menyatakan kekhawatiran bahwa tindakannya akan membuat para ekstremis semakin berani, memperingatkan bahwa pengaruhnya dapat menyebarkan ideologi berbahaya lebih jauh.
Meskipun reaksi keras meningkat, beberapa orang berpendapat Kanye West mungkin mencari perhatian melalui perilakunya yang kontroversial.
Seorang profesional hubungan masyarakat mencatat bahwa bagi Kanye West, "Semua publisitas adalah publisitas yang baik," yang menunjukkan bahwa ia mungkin melihat insiden ini sebagai bagian dari upayanya yang berkelanjutan untuk tetap menjadi sorotan publik.
Karena West terus menjadi berita utama karena tindakannya yang kontroversial, masih harus dilihat apakah ia dapat menyelamatkan kesepakatan konsernya di Tokyo atau apakah reaksi keras yang semakin meningkat akan menyebabkan kerugian finansial dan profesional lebih lanjut.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.