Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tumbuh bersama kekuatan mimpi perempuan Indonesia

Kembali Permasalahkan Uang Donasi Agus yang Dialihkan, Farhat Abbas: Kita Kejar Sampai Mampus

Baca di App
Lihat Foto
KOMPAS.com/MELVINA TIONARDUS
Pengacara Farhat Abbas dan kliennya, Agus Salim mendatangi Dirkrimum Polda Metro Jaya, Jakarta Pusat, Selasa (4/3/2025).
|
Editor: Andi Muttya Keteng Pangerang

JAKARTA, KOMPAS.com - Pengacara Farhat Abbas kembali mempermasalahkan uang donasi Rp 1,7 miliar untuk kliennya, Agus Salim.

Uang tersebut telah dialihkan oleh Denny Sumargo kepada warga NTT korban letusan Gunung Lewotobi Laki-laki.

Ia bersama Agus datang ke Polda Metro Jaya, Selasa (4/3/2025), untuk menyerahkan bukti pernyataan Denny Sumargo yang mengaku bertanggung jawab atas habisnya uang Rp 1,7 miliar.

Baca juga: Hanya Berdamai, Denny Sumargo Sebut Belum Ada Kesepakatan soal Donasi Agus dengan Farhat Abbas

"Mutasinya udah kita kasih ke polisi karena SP2P itu diminta, data mutasi 8.000 orang yang memberi sumbangan terhadap Agus Salim," kata Farhat, Selasa siang.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Farhat masih memperjuangkan uang Agus tersebut karena merasa kemalingan.

Agus juga menyatakan ia tidak ikhlas tidak bisa menikmati donasi yang awalnya dikumpulkan untuknya.

"Kan sudah Agus perjelas, Agus nggak ikhlas. Karena aku dibohongi, diolok-olok, dipermainkan," ucap Agus.

Baca juga: Laporkan Donasi Agus Salim yang Dialihkan ke NTT, Garry Julian Ungkap Reaksi Pihak Kemensos

Farhat menduga Pablo Benua, yang merupakan kuasa hukum para donatur, telah bersekongkol dengan Denny Sumargo.

"Yang kita anggap merekayasa kasus, berkolaborasi konspirasi dengan Denny Sumargo, untuk membuat seolah mereka diarahkan donatur, padahal donatur yang memberikan keterangan itu cuma dua, di pengadilan, yaitu Lestari dan Vira," ujar Farhat.

Ia lantas mengultimatum akan terus mencecar pihak-pihak di balik kejadian ini.

"Jadi, siap-siap saja, siapa yang merekayasa, yang menghabiskan uang Agus, kita kejar terus sampai mampus," tutur Farhat.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tag
Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua
Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi