Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tumbuh bersama kekuatan mimpi perempuan Indonesia

Dituduh Nikita Mirzani Picu Kanker Kulit, Produk Skincare Shella Saukia Alami Penurunan Omzet

Baca di App
Lihat Foto
KOMPAS.com/Revi C Rantung
Shella Saukia saat ditemui di daerah Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (22/1/2025) malam.
|
Editor: Tri Susanto Setiawan

JAKARTA, KOMPAS.com - Pebisnis skincare Shella Saukia mengaku mengalami penurunan omzet setelah disebut "ular" oleh artis Nikita Mirzani.

Shella merasa nama baiknya dicemarkan.

"Ada juga omzet penjualan menurun gara-gara review itu kan ya," ungkap pengacaranya, Petrus Bala Pattyona, di Polda Metro Jaya, Kamis (20/3/2025).

Baca juga: Laporkan Nikita Mirzani, Shella Saukia Diperiksa dengan 26 Pertanyaan di Polda Metro Jaya

Shella sudah melaporkan Nikita ke Polda Metro Jaya sejak 19 Januari lalu.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ia menjalani pemeriksaan perdana sebagai saksi pelapor hari Kamis ini dan mendapat 26 pertanyaan dari penyidik.

"Karena dia dikatakan kalau memakai produk itu akan menimbulkan kanker, pemeriksaan tadi berlangsung seperti itu," tutur Petrus.

Baca juga: Tidak Terima Dikatai Ular dan Hantu, Shella Saukia Laporkan Nikita Mirzani

Kejadian bermula saat Nikita melakukan siaran live TikTok pada 17 Januari selama delapan menit dan ditonton 115 ribu orang.

"Selama berlangsungnya live TikTok, dia ngatain Shella Saukia ular, hantu, jangan beli produknya karena produknya berbahaya dan bisa menimbulkan kanker kulit," tutur Petrus terkait ucapan Nikita.

Kata Petrus, Nikita juga sempat mengatakan produk Shella Saukia bukan serum tetapi "air ingusan."

Baca juga: Shella Saukia Akui Dapat Serangan Bertubi-tubi dari Doktif

Nikita sendiri saat ini ditahan di Rutan Narkoba Polda Metro Jaya atas kasus dugaan pemerasan yang dilaporkan dokter dan pengusaha Reza Gladys.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tag
Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua
Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi