Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tumbuh bersama kekuatan mimpi perempuan Indonesia

Habib Jafar Menangis Dengar Lagu “Tanda” Milik Yura, Ungkap Makna di Balik Lagu

Baca di App
Lihat Foto
KOMPAS.com/Ady Prawira Riandi
Yura Yunita tampil membawakan lagu baru berjudul Tanda di Konser Bingah.
|
Editor: Ira Gita Natalia Sembiring

JAKARTA, KOMPAS.com — Penyanyi Yura Yunita kembali mencuri perhatian publik setelah merilis lagu berjudul “Tanda” pada akhir Februari 2025.

Lagu ini tidak hanya berhasil menyentuh hati para pendengarnya, tetapi juga membuat Habib Husein Jafar menitikkan air mata saat mendengarkannya.

Menariknya, Habib Jafar turut terlibat dalam proses rekaman lagu tersebut.

Ia membacakan sebuah doa yang disematkan dalam bagian intro lagu, tepat setelah bunyi gong dan sebelum bagian hening.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baca juga: Magis dan Inklusif, Konser Bingah Yura Yunita Sukses Rayakan Musik dan Budaya untuk Semua Kalangan

“Permintaan Yura adalah membacakan surat Al-Fatihah. Tapi baru gue dengarkan lagunya sudah keren,” kata Habib Jafar dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Senin (24/3/2025).

Selain Al-Fatihah, Habib Jafar juga melantunkan sebuah ayat:

“Rabbi laa tadzarni fardan wa anta khoirul waaritsin.”

“Ya Tuhanku, janganlah Engkau membiarkan aku hidup seorang diri, dan Engkaulah waris yang paling baik.”

Ia menjelaskan, doa tersebut adalah ungkapan harapan agar tidak dibiarkan hidup sendiri, melainkan selalu berada dalam naungan kasih sayang dan petunjuk Tuhan.

Baca juga: Lirik Lagu Baru Yura Yunita, Tanda

Bagi Habib Jafar, lagu “Tanda” memiliki makna yang sangat personal.

Ia mengaku lagu ini membawanya pada perenungan tentang perjalanan hidup dan pencarian makna yang lebih dalam.

“Gue sedang mencari tanda, dan lagu ini jadi mengingatkan pada sesuatu yang rasanya tidak ingin untuk diingat, tapi memang harus. Dicari tandanya sampai ketemu,” ungkap Habib Jafar.

Habib Jafar juga bertanya-tanya apakah jalan hidup yang ia tempuh saat ini adalah jalan yang benar dan diridohi Allah.

Ia menegaskan pentingnya berada di bawah bimbingan guru, memohon doa dari orang tua, dan bahkan mengambil pelajaran dari orang yang ia cintai maupun benci.

Baca juga: Bagikan Momen Bertemu Paus Fransiskus, Habib Jafar: Satu Detik Perjumpaan untuk Toleransi Beragama

“Sampai kapan pun, yang jelas berusaha ikhlas lillahi ta’ala, berada di bawah bimbingan guru, meminta doa orang tua, nasihat dari mereka, orang yang gue cinta, dan bahkan orang yang gue benci. Siapa tahu bisa diambil manfaatnya,” tutur Habib Jafar.

Dalam perenungannya, Habib Jafar menganalogikan proses pencarian tanda dari Tuhan seperti mencari sinyal Wi-Fi.

“Kalau tidak kuat sinyalnya, kita hanya tidak akan ke mana-mana dan semakin jauh dari tanda-tanda yang akan diberikan. Hanya terkoneksi ke diri sendiri, dan bukan kerendahan hati yang tumbuh, tapi egoisme,” tambah Habib Jafar.

 

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tag
Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua
Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi