Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tumbuh bersama kekuatan mimpi perempuan Indonesia

Dulu Bintang FTV, Sidik Eduard Kini Jual Cuanki Instan di Pinggir Jalan Bersama Istrinya

Baca di App
Lihat Foto
KOMPAS.com/MELVINA TIONARDUS
Artis peran Sidik Eduard berjualan cuanii instan di pinggir jalan daerah Andara, Jakarta Selatan, saat ditemui Kompas.com pada Selasa (25/3/2025).
|
Editor: Tri Susanto Setiawan

JAKARTA, KOMPAS.com - Sidik Eduard, yang dulu dikenal sebagai bintang FTV, kini menjalani profesi baru yang jauh dari dunia hiburan.

Setelah sempat viral karena berjualan cilok, kini ia kembali menarik perhatian publik dengan usahanya menjual cuanki instan di pinggir jalan.

Dengan hanya bermodalkan jok motor sebagai lapak dagangannya, Sidik menjajakan tiga varian makanan, yaitu cuanki, baso aci, dan mie yamin instan.

Baca juga: Cerita Sidik Eduard Jualan Cuanki di Pinggir Jalan hingga Kehujanan

Ia memilih lokasi di trotoar sebelum Perumahan Green Andara, Jakarta Selatan. Berjualan sejak hari pertama puasa, Sidik dan istrinya, Dhea, membuka lapak mulai pukul 15.00 hingga 18.00 setiap harinya.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Awalnya, Sidik hanya menjual makanan ini dari rumah. Namun, penjualannya kurang maksimal, sehingga ia dan Dhea mempertimbangkan untuk menyewa lapak.

Hingga akhirnya, mereka menemukan lokasi jualan secara spontan.

"Pas di hari itu juga, belum tahu tempat jualannya mau di mana, kita udah bawa aja dagangan pakai kardus, keliling cari tempat. Kita udah putar-putar daerah sini akhirnya kita putusin jualan di sini," kata Sidik saat ditemui Kompas.com, Selasa (25/3/2025).

Baca juga: Jemput Bola Demi Lebih Laku, Sidik Eduard Jualan Cuanki Instan di Pinggir Jalan Andara

Setiap hari, Sidik membawa sekitar 100 hingga 200 bungkus makanan dari rumahnya yang berada di sekitar Jakarta Selatan dan Depok.

Harga yang ditawarkan berkisar antara Rp 13.000 hingga Rp 15.000 per bungkus.

"Misalkan saya bawa 100 bungkus. Itu alhamdulillah keseluruhan omzet bisa dapat Rp 1 juta atau Rp 1,2 juta," ungkap Sidik.

Untuk meningkatkan penjualan, mereka juga melakukan siaran live di TikTok sebagai bentuk promosi.

Baca juga: Sepi Job, Sidik Eduard Akui Pernah Hanya Pegang Uang Rp 10.000 Sebelum Jual Bakso Cilok

Sidik menjelaskan bahwa produk makanan ini merupakan hasil ide dan resepnya bersama sang istri.

Namun, produksinya dilakukan di pabrik lain untuk memastikan standar kualitas yang sesuai dengan peraturan.

"Ini sebutannya (sistem) maklon. Saya kan belum punya tempat produksi kemasan seperti ini, beda dengan dulu jualan cilok masih bisa produksi di rumah sendiri. Kalau ini karena sudah ada standar kayak P-IRT atau BPOM jadi harus punya standar produksi yang memadai, alhasil saya maklon," tutur Sidik.

"Kalau dibilang, numpang bikin di pabrik yang sudah menyediakan tempat tersebut. Masih di Jabodetabek," jelasnya lagi.

Perjalanan hidup Sidik Eduard yang beralih dari dunia hiburan ke dunia usaha membuktikan ketangguhannya dalam menghadapi perubahan.

Dengan semangat dan kreativitas, ia terus berinovasi dalam mencari peluang baru untuk menunjang kehidupan keluarganya.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tag
Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua
Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi