KOMPAS.com – Versi terbaru dari teknologi pembangkit gambar OpenAI telah memicu tren di media sosial, di mana pengguna membagikan gambar yang telah diubah dengan gaya animasi khas Studio Ghibli.
Studio animasi legendaris Jepang ini dikenal melalui film-film seperti Spirited Away, My Neighbor Totoro, dan The Boy and the Heron.
Baca juga: Tren Foto ChatGPT ala Ghibli, Pernyataan Lama Hayao Miyazaki soal AI: Saya Jijik
Pada Selasa (26/3/2025), OpenAI meluncurkan generator gambar terbaru yang terintegrasi dalam GPT-4o.
Model ini diklaim sebagai "generator gambar tercanggih" yang mampu menghasilkan keluaran presisi tinggi, akurat, dan fotorealistik.
Baca juga: Hayao Miyazaki Pendiri Studio Ghibli Tak Suka Karyanya Dieksploitasi AI
Tak disangka, AI ini juga sangat mahir dalam mereplikasi gaya visual khas Studio Ghibli, membuat banyak pengguna tertarik untuk bereksperimen dan membagikan hasilnya.
Sam Altman Tanggapi Tren AI Bergaya GhibliTren ini mendapat perhatian langsung dari CEO OpenAI, Sam Altman.
Dalam unggahan di platform X (sebelumnya Twitter) pada Rabu (27/3/2025), Altman membagikan reaksinya terhadap tren viral tersebut, sambil menunjukkan bahwa foto profil dirinya juga telah "diubah" menjadi karakter bergaya Ghibli.
Baca juga: Sheila Dara Sedih Lihat Tren Foto ala Studio Ghibli Versi AI
“> jadilah diriku sendiri / > bekerja keras selama satu dekade mencoba membantu membuat kecerdasan super untuk menyembuhkan kanker atau apa pun / > pada umumnya tidak ada yang peduli selama 7,5 tahun pertama, kemudian selama 2,5 tahun semua orang membencimu untuk segalanya / > suatu hari terbangun dengan ratusan pesan: ‘lihat aku membuatmu menjadi twink ala Ghibli haha,’” tulis Altman.
Selain itu, Sam Altman juga mengubah foto profilnya di X menjadi gambar bergaya Ghibli, semakin menegaskan keterlibatannya dalam fenomena ini.
Baca juga: Bergaya Cowok Ghibli, Brandon Salim Lamar Dhika Himawan
Sikap Studio Ghibli dan Hayao Miyazaki terhadap AIMeskipun tren ini mendapat sambutan luas di internet, perwakilan Studio Ghibli di Amerika Utara menolak berkomentar mengenai fenomena AI yang mereplikasi gaya khas studio mereka.
Di sisi lain, Hayao Miyazaki, salah satu pendiri Studio Ghibli, secara terang-terangan menyatakan ketidaksukaannya terhadap animasi berbasis AI.
Baca juga: Tiket Konser Orkestra Studio Ghibli X Makoto Shinkai Ludes Terjual
Dalam pertemuan tahun 2016, saat diperlihatkan demo animasi AI, Hayao Miyazaki mengungkapkan ketidaksetujuannya secara tajam.
“Saya benar-benar muak. Jika Anda benar-benar ingin membuat hal-hal yang menyeramkan, Anda dapat melakukannya. Saya tidak akan pernah ingin memasukkan teknologi ini ke dalam karya saya sama sekali,” ujar Hayao Miyazaki saat itu.
Baca juga: Studio Ghibli Dapat Penghargaan Palme dOr dari Festival Film Cannes
Hayao Miyazaki juga menambahkan, “Saya sangat merasa bahwa ini merupakan penghinaan terhadap kehidupan itu sendiri.”
AI dan Kekhawatiran Hak Cipta di Industri KreatifPerdebatan mengenai AI dan hak cipta semakin memanas di kalangan kreator Hollywood dan industri kreatif lainnya.
Baca juga: Leonardo DiCaprio Cekoki Martin Scorsese Film Studio Ghibli
Lebih dari 400 pembuat film, aktor, musisi, dan seniman baru-baru ini mengajukan keberatan terhadap upaya OpenAI dan perusahaan AI lainnya yang mereka nilai berusaha melemahkan atau menghilangkan perlindungan hak cipta untuk melatih sistem AI mereka.
Pada Kamis (28/3/2025), seorang hakim federal memutuskan bahwa The New York Times, bersama kelompok surat kabar lainnya, dapat melanjutkan gugatan hak cipta terhadap OpenAI dan Microsoft.
Baca juga: Studio Ghibli Dapat Penghargaan Palme dOr dari Festival Film Cannes
Mereka menuntut agar perusahaan AI berhenti menggunakan konten mereka tanpa izin untuk melatih chatbot seperti ChatGPT.
Dalam tanggapannya, OpenAI menegaskan bahwa mereka menggunakan data yang tersedia secara publik dengan pendekatan berbasis "penggunaan yang wajar" (fair use), serta berkomitmen untuk mendukung inovasi dalam AI.