JAKARTA, KOMPAS.com - Anak ketiga mendiang aktor Ray Sahetapy, Surya Sahetapy, mengenang sang ayah sebagai sosok yang menginspirasi banyak orang.
Surya mengingat ayahnya merupakan pendiri Teater Tujuh, teater untuk para teman tuli.
"Ayah termasuk pendiri teater untuk anak-anak tuli. Semoga legasinya tetap berjalan ke depannya," kata Surya dalam bahasa isyarat dan dibantu penerjemah lisam, usai pemakaman di TPU Tanah Kusir, Jakarta Selatan, Jumat (4/4/2025).
Lebih lanjut, Ray ternyata punya mimpi yang menggabungkan seni akting dengan perhatiannya pada teman tuli. "Alhamdulillah ayah punya mimpi punya tempat bioskop atau tempat teater yang khusus untuk tuli tapi ditonton secara umum. Jadi rencananya mungkin seperti itu," tutur Surya.
Selain itu, Surya menyebut ayahnya dan ibunya, aktris Dewi Yull, bangga punya anak yang merupakan tuli.
Lalu, dua anak lainnya, Rama dan Raya, adalah anak dengar atau tidak tuli.
Selain Surya, anak pertama Ray dan Dewi, yakni almarhumah Giscka, juga tuli.
"Jadi orang tua bangga menunjukkan kami tuli dan memperkenalkan ke orang lain orang tuli seperti apa, cara komunikasinya seperti apa, dan jangan malu, jangan takut komunikasi dengan orang yang tuli," ungkap Surya.
Di samping itu, kata Surya, seringkali orang tua yang punya anak tuli mungkin awalnya minder. "Ayah dan ibu selalu mengatakan harus bangga punya anak tuli. Karena tahu, situasi di Indonesia zaman dulu, orang disabilitas tuli masuk ke masyarakat nomor dua dan memperjuangkan orang tuli bisa setara. Jadi bangga sekali punya anak tuli orang tua saya," lanjutnya.
Saat ini, Surya mengajar sebagai dosen jurusan pendidikan tuli di Rochester, New York, Amerika Serikat.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.