KOMPAS.com – Kepergian aktor senior Ray Sahetapy meninggalkan duka mendalam tidak hanya bagi dunia perfilman Indonesia, tetapi juga bagi keluarga dan masyarakat Maluku, khususnya Pulau Saparua—asal-usul marga Sahetapy yang disandang sang aktor.
Melalui unggahan Instagram yang menyentuh, putra mendiang Ray Sahetapy, Raya Sahetapy, menyampaikan janji mewakili keluarga untuk menjaga dan meneruskan nama baik marga mereka.
Baca juga: Teater Tujuh, Bentuk Kepedulian Ray Sahetapy terhadap Teman Tuli
“Bismillah yah kami berjanji akan berusaha untuk bisa mengharumkan marga kita seperti yang sudah ayah lakukan selama ini,” tulis Raya di Instagram, dikutip Minggu (6/4/2025).
Unggahan Raya Sahetapy itu kemudian di-repost sang kakak, Surya Sahetapy, sebagai bentuk dukungan dan komitmen bersama.
Baca juga: Perjalanan 30 Jam, Surya Sahetapy Akui Hampir Tak Bisa Antar Ray Sahetapy ke Peristirahatan Terakhir
Marga Sahetapy memiliki akar sejarah yang kuat dari Pulau Saparua, Maluku.
Dalam bahasa lokal, "Saheta" berarti raja atau pemimpin, sedangkan akhiran "py" sering digunakan dalam penamaan marga.
Secara keseluruhan, Sahetapy dapat dimaknai sebagai keturunan pemimpin. Marga ini secara historis sering dikaitkan dengan keluarga bangsawan atau tokoh penting dalam struktur adat dan sejarah Saparua.
Baca juga: Dewi Yull Ungkap Satu Pesan pada Anak-anaknya agar Tak Membenci Ray Sahetapy Usai Bercerai
Ray Sahetapy dikenal sebagai aktor legendaris Indonesia dengan karier gemilang selama lebih dari empat dekade.
Perannya dalam film-film besar seperti The Raid 2: Berandal, dan sejumlah karya teater telah mengukuhkan namanya sebagai salah satu ikon seni peran Tanah Air.
Baca juga: Kenangan Rama, Surya, dan Raya tentang Ray Sahetapy
Tak hanya dikenal karena prestasi seni, Ray juga dihormati karena konsistensinya menjaga identitas budaya dan nilai-nilai luhur dari kampung halamannya di Maluku.
Oleh karena itu, janji anak-anaknya untuk melanjutkan perjuangan menjaga nama baik marga Sahetapy menjadi simbol penting keberlanjutan warisan budaya dan kehormatan keluarga.
Baca juga: Rama Sahetapy Ungkap Peran Merdianti Octavia yang Dekatkan ke Ray Sahetapy
Aktor senior Ray Sahetapy, yang memiliki nama lengkap Ferenc Raymond Sahetapy, lahir pada 1 Januari 1957 di Kabupaten Donggala, Sulawesi Tengah.
Ray Sahetapy meninggal dunia pada 1 April 2025 pukul 21.04 WIB di RSPAD Gatot Subroto, Jakarta Pusat, pada usia 68 tahun.
Baca juga: Momen Haru Pemakaman Ray Sahetapy, Dishalatkan di Masjid Istiqlal hingga Kehadiran Dewi Yull
Penyebab meninggalnya Ray Sahetapy adalah komplikasi dari beberapa penyakit yang telah lama dideritanya, termasuk stroke dan diabetes.
Sebelum berpulang, beliau sempat menjalani perawatan di beberapa rumah sakit, termasuk Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo dan Rumah Sakit Pusat Otak Nasional.
Baca juga: Unggah Video Kebersamaan Ray Sahetapy dan Gisca, Surya Sahetapy: Akhirnya Berjumpa
Jenazah Ray Sahetapy dimakamkan pada Jumat, 4 April 2025 di TPU Tanah Kusir, Jakarta Selatan.
Prosesi pemakaman sempat ditunda menunggu kedatangan putranya, Surya Sahetapy, yang berdomisili di Amerika Serikat.
Baca juga: Momen Haru Pemakaman Ray Sahetapy, Dishalatkan di Masjid Istiqlal hingga Kehadiran Dewi Yull
Dari pernikahannya dengan penyanyi dan aktris Dewi Yull pada tahun 1981 hingga 2004, Ray Sahetapy dikaruniai empat orang anak:
- Giscka Putri Agustina Sahetapy (1982–2010): Putri sulung yang meninggal pada usia 28 tahun akibat radang otak.
- Rama Putra Sahetapy (lahir 1991): Putra kedua yang aktif dalam berbagai kegiatan keluarga.
- Panji Surya Sahetapy (lahir 1993): Putra ketiga yang dikenal sebagai aktivis tuna rungu dan saat ini menetap di Amerika Serikat.
- Muhammad Raya Sahetapy (lahir 2001): Putra bungsu yang juga menunjukkan minat di bidang seni.