JAKARTA, KOMPAS.com - Kepergian aktor senior Ray Sahetapy menyisakan banyak kenangan untuk kerabat, sahabat, dan juga keluarga. Terutama anak-anaknya, Rama, Surya, dan Raya.
Rama, Surya, dan Raya menceritakan beberapa kenangan mereka terhadap sang ayah.
Ray Sahetapy meninggal dunia di RSPAD Gatot Subroto pada 1 April 2025.
Ia meninggal setelah sebulan dirawat karena komplikasi penyakit diabetes hingga stroke.
Baca juga: Mengapa Dewi Yull Meminta Anak-anaknya Tak Membenci Ray Sahetapy Usai Perceraian?
Ray Saheyapy telah dikebumikan di TPU Tanah Kusir, Jakarta Selatan pada Jumat (4/4/2025) pukul 13.30 WIB.
Kompas.com merangkum beberapa kenangan dari anak-anaknya serta pesan dari mantan istrinya, Dewi Yull:
1. Janji anak-anak meneruskan marga Sahetapy
Putra mendiang Ray, Raya Sahetapy, menyampaikan janji mewakili keluarga untuk menjaga dan meneruskan nama baik marga mereka.
“Bismillah yah kami berjanji akan berusaha untuk bisa mengharumkan marga kita seperti yang sudah ayah lakukan selama ini,” tulis Raya di Instagram, dikutip Minggu (6/4/2025).
Baca juga: Anak Ray Sahetapy Ungkap Asal Usul Nama Marga Sahetapy
Unggahan Raya Sahetapy itu kemudian di-repost sang kakak, Surya Sahetapy, sebagai bentuk dukungan dan komitmen bersama.
Marga Sahetapy memiliki akar sejarah yang kuat dari Pulau Saparua, Maluku.
Dalam bahasa lokal, "Saheta" berarti raja atau pemimpin, sedangkan akhiran "py" sering digunakan dalam penamaan marga.
Secara keseluruhan, Sahetapy dapat dimaknai sebagai keturunan pemimpin.
Baca juga: Anak-anak Ray Sahetapy Berjanji Menjaga Nama Baik Marga Sahetapy Sepeninggal Sang Ayah
Marga ini secara historis sering dikaitkan dengan keluarga bangsawan atau tokoh penting dalam struktur adat dan sejarah Saparua.
Ray Sahetapy sendiri dikenal sebagai aktor legendaris Indonesia dengan karier lebih dari empat dekade, sekaligus penjaga nilai budaya dan kehormatan kampung halamannya di Maluku.
Oleh karena itu, janji anak-anaknya untuk melanjutkan perjuangan menjaga nama baik marga Sahetapy menjadi simbol penting keberlanjutan warisan budaya dan kehormatan keluarga.
2. Ayah yang tak mengenal sekat sosial
Raya juga mengenang sang ayah sebagai pribadi yang memanusiakan semua orang tanpa memandang latar belakang sosial.
Baca juga: Teater Tujuh, Bentuk Kepedulian Ray Sahetapy terhadap Teman Tuli
"Contohnya, beliau enggak pernah melihat adanya sekat-sekat sosial, semuanya di mata beliau itu sama dan diperlakukan secara baik," kata Raya di Rumah Duka Sentosa pada Rabu (3/4/2025).
Hal itulah, menurut Raya, yang membuat banyak orang hadir di rumah duka hingga ke pemakaman untuk memberikan penghormatan terakhir.
Raya juga mengatakan, ayahnya berpesan agar berperilaku baik ke sesama dengan tidak pilih-pilih tanpa memandang sekat-sekat sosialnya.
3. Mewariskan Teater Tuli
Anak ketiga Ray, Surya Sahetapy, mengenang perjuangan sang ayah dalam mendirikan Teater Tujuh, sebuah komunitas teater untuk teman-teman tuli.
Baca juga: Perjalanan 30 Jam, Surya Sahetapy Akui Hampir Tak Bisa Antar Ray Sahetapy ke Peristirahatan Terakhir
Ray adalah pendiri dari komunitas Teater Tujuh, teater untuk para teman tuli.
Di Teater Tujuh, para teman tuli melatih aktingnya untuk menjadi seorang seniman.
"Ayah termasuk pendiri teater untuk anak-anak tuli. Semoga legasinya tetap berjalan ke depannya," kata Surya dalam bahasa isyarat dan dibantu penerjemah lisan, usai pemakaman di TPU Tanah Kusir, Jakarta Selatan, Jumat (4/4/2025).
Surya juga mengungkap impian sang ayah untuk mendirikan bioskop atau teater bagi teman-teman tuli yang bisa dinikmati masyarakat umum. Ia berharap dapat melanjutkan cita-cita tersebut.
Baca juga: Kenangan Rama, Surya, dan Raya tentang Ray Sahetapy
4. Kakek yang luar biasa
Di kesempatan yang sama saat proses pemakaman, anak sulung Ray, Rama, mengenang sosok ayahnya yang banyak membimbingnya ke arah positif.
Rama mengatakan, Ray memberikan banyak bimbingan terhadap anak-anak dan cucunya.
“Sebagai kakek, almarhum adalah kakek yang luar biasa dan sangat mencintai cucu-cucunya,” tambahnya sambil menahan tangis.
Ray meninggalkan pesan kepada Rama Sahetapy untuk selalu menjaga dan menyayangi anak-anaknya.
Baca juga: Rama Sahetapy Ungkap Peran Merdianti Octavia yang Dekatkan ke Ray Sahetapy
"Ayah selalu berpesan ke saya untuk anak saya (artinya cucu beliau), kasih yang terbaik, sayangi mereka, jangan pernah tinggalkan mereka bagaimana pun selalu ada di belakang mereka, itu kata-kata terakhir yang jelas diberikan oleh almarhum, pesan terakhir kepada saya," lanjut Rama.
5. Pesan Dewi Yull
Ray tetap dekat dengan anak-anaknya meski mereka tidak tinggal bersama setelah bercerai dari Dewi Yull.
Hal itu terjadi karena tak lepas dari peran Dewi Yull.
Meski perceraian telah lama terjadi, Dewi Yull tetap membawa nilai-nilai penting dalam membesarkan anak-anak mereka, terutama tentang bagaimana memandang sang ayah yang kini telah berpulang.
Baca juga: Unggah Video Kebersamaan Ray Sahetapy dan Gisca, Surya Sahetapy: Akhirnya Berjumpa
Dalam sebuah perbincangan di kanal YouTube Melaney Ricardo yang tayang Minggu (5/4/2025), Dewi Yull mengungkap pasca-perceraian, ia berusaha keras menjaga agar anak-anaknya tidak tumbuh dengan rasa benci terhadap ayah mereka.
Ia mengajarkan bahwa keberadaan mereka di dunia tak lepas dari peran sang ayah.
"Ayahnya itu mengukir dia di dunia. Ayahnya dijadikan oleh Tuhan, tugasnya mengukir kalian di dunia," kata Dewi Yull.
"Apa pun kamu harus tetap menghormati, menyayangi dan mendoakan,” lanjut Dewi Yull.
Baginya, urusan masa lalu bukan untuk terus disesali, melainkan diserahkan pada Tuhan.
Oleh karena itu, Dewi bersyukur karena anak-anaknya kini memahami pesan itu.
"Dan itu sudah dibuktikan anak-anakku. Respect dan mereka ngerasain berkahnya," tutur Dewi.
Dewi dan Ray dikaruniai empat anak dari pernikahan yang berlangsung selama 23 tahun, yakni Gizca (meninggal tahun 2010), Rama Putra, Panji Surya, dan Muhammad Raya.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.