Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tumbuh bersama kekuatan mimpi perempuan Indonesia

Heboh Skandal Pembalut Daur Ulang di China, Tao Eks EXO Putuskan Bangun Pabrik Sendiri

Baca di App
Lihat Foto
Instagram @hztttao
Huang Zitao
|
Editor: Rintan Puspita Sari

KOMPAS.com- Mantan personel EXO, Tao berencana membangun pabrik yang membuat pembalut wanita sebagai bentuk kemarahan atas produsen yang mengemas ulang pembalut di China.

Tao mengecam skandal pembalut wanita yang menghebohkan di China itu.

"Tidak dapat diterima jika perusahaan mengorbankan kesehatan wanita demi keuntungan," ujarnya.

Tao kemudian mengumumkan rencana untuk membangun pabrik pembalutnya sendiri, yang akan menayangkan siaran langsung jalur produksi selama 24/7 untuk memastikan transparansi penuh.

Baca juga: Lamar Kekasih, Mantan Personel EXO TAO Ungkap Jatuh Cinta Sejak Pertama Bertemu

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tao berjanji bahwa setiap langkah, dari pengadaan bahan baku hingga pengemasan akhir, akan diawasi oleh publik.

"Saya mulai menghubungi pemasok pembalut beberapa bulan yang lalu," ucapnya.

Meskipun tak semua menanggapi rencananya dengan baik, Tao santai mengatakan bahwa dia sudah cukup lama mempersiapkan hal itu.

Mengatakan bahwa ia telah mulai mendiskusikan usaha tersebut dengan para pemasok beberapa bulan yang lalu.

Baca juga: Diduga Naksir Berat IU, Tao Eks EXO Blak-blakan Ungkap Rasa Suka dan Siap Nikah

Selain itu, ia mengungkapkan bahwa istri sekaligus mitra bisnisnya, Xu Yiyang, dan anggota tim perempuan lainnya telah menguji beberapa produk tersebut selama periode 90 hari.

"Saya tidak dapat menjamin produk tersebut akan sempurna, tetapi saya benar-benar dapat memastikan bahwa apa yang kami hasilkan akan bersih dan aman," kata Tao.

Skandal pembalut dari merek terkenal

Pasar produk kebersihan kewanitaan di China sebelumnya telah dilanda berbagai skandal, yang menimbulkan kekhawatiran berkelanjutan tentang keamanan dan kepercayaan.

Siaran CCTV China mengungkap bahwa sebuah perusahaan daur ulang sampah mengumpulkan, mengemas ulang, dan menjual kembali pembalut dan popok bekas.

Program tersebut memperlihatkan rekaman yang mengganggu dari produk-produk yang dibuang berserakan di lantai kotor, disortir dari tumpukan sampah dan dikemas ulang untuk dijual online.

Perusahaan tersebut dilaporkan memperoleh laba hampir 30 kali lipat dengan menjual barang-barang daur ulang ini.

Pengungkapan ini memicu kemarahan nasional, terutama karena implikasi kesehatan yang parah terkait dengan produk kebersihan yang tidak sehat.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua
Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi