KOMPAS.com – Musisi Ahmad Dhani kembali menyuarakan keresahannya soal pembagian royalti lagu.
Melalui unggahan Instagram terbarunya, pentolan Dewa 19 itu menyinggung soal penyanyi yang meraup kekayaan dari lagu-lagu ciptaan orang lain, tetapi menganggap komposer serakah saat meminta hak ekonominya.
Baca juga: Sebut Penyanyi Maling, Ahmad Dhani Minta Maaf dan Usulkan Cari Istilah Pengganti
Menurut Ahmad Dhani, di berbagai negara, mendapat royalti atas sebuah karya cipta adalah hal lumrah yang diterima para komposer.
“Di belahan dunia manapun tidak ada komposer yang tidak dibayar royaltinya,” tulis Ahmad Dhani di Instagram, dikutip Jumat (11/4/2025).
Ahmad Dhani menyayangkan ada pihak-pihak yang justru memberi cap serakah kepada komposer yang meminta sesuatu yang memang haknya, salah satunya royalti.
Padahal, kata Ahmad Dhani, tak sedikit penyanyi yang penghasilannya meningkat dari penampilan yang kerap menyanyikan lagu milik orang lain di dalam konsernya.
Baca juga: Titiek Puspa Meninggal, Ahmad Dhani dan Asosiasi Komposer Seluruh Indonesia Mengheningkan Cipta
“Bahkan dicap serakah ketika meminta hak ekonominya setelah penyanyi menjadi kaya raya menyanyikan lagu-lagu para komposer di dalam konsernya,” tulis Ahmad Dhani di akun Instagram-nya, dikutip Jumat (11/4/2025).
Unggahan tersebut langsung menarik perhatian publik, terutama dari kalangan musisi dan penggemar musik.
Baca juga: Ahmad Dhani Minta Maaf soal Sebutan ‘Maling’ ke Penyanyi yang Bawakan Lagu Tanpa Izin, tetapi…
Banyak yang menilai pernyataan Dhani sebagai kritik tajam terhadap praktik yang selama ini kerap terjadi di industri hiburan, khususnya soal penghargaan terhadap hak cipta.
Ahmad Dhani selama ini dikenal vokal dalam memperjuangkan hak komposer.
Baca juga: Anji: Saya di AKSI Bukan Membela Kepentingan Ahmad Dhani
Ahmad Dhani yang turut menginisiasi asosiasi komposer AKSI, kerap menegaskan bahwa keberhasilan seorang penyanyi juga sangat ditentukan oleh kualitas lagu yang mereka bawakan, dan bahwa karya komposer tidak boleh dianggap sepele.
“Kalau lagu ciptaan orang lain dipakai untuk konser skala besar, sudah seharusnya ada pembagian yang adil. Komposer tidak minta lebih, hanya hak mereka,” ujar Dhani dalam salah satu kesempatan wawancara sebelumnya.
Baca juga: Anji: Saya di AKSI Bukan Membela Kepentingan Ahmad Dhani
Isu soal royalti dan hak cipta memang bukan hal baru di industri musik Tanah Air.
Beberapa tahun terakhir, topik ini kembali mencuat seiring munculnya dorongan untuk membenahi ekosistem musik di Indonesia, terutama soal mekanisme royalti dan aturannya.
Sebagai informasi, Ahmad Dhani, musisi, produser, dan pendiri grup Dewa 19, dikenal tidak hanya sebagai sosok kontroversial dalam dunia hiburan, tetapi juga sebagai figur vokal yang memperjuangkan hak-hak komposer dan pencipta lagu di Indonesia.
Ahmad Dhani sering kali menyuarakan sistem pembagian royalti yang berlaku di industri musik Tanah Air.
Sebagai seorang komposer dengan puluhan lagu hit sejak 1990-an, Ahmad Dhani merasa sistem yang berlaku selama ini tidak memberikan keadilan bagi para pencipta lagu.
Dalam berbagai kesempatan, Ahmad Dhani mengkritik lembaga manajemen kolektif (LMK) yang dinilainya kurang transparan dalam pendistribusian royalti.
Menurutnya, banyak komposer yang tidak menerima haknya secara layak, terutama jika dibandingkan dengan pihak penyanyi atau label rekaman.
Dhani juga pernah menyatakan bahwa lagu-lagu ciptaannya—yang sangat populer dan sering diputar di berbagai media dan tempat umum—seringkali tidak memberikan pengembalian royalti yang sesuai.
Ahmad Dhani menilai hal ini sebagai bentuk ketidakadilan struktural dalam sistem musik Indonesia.
Peran Ahmad Dhani di AKSISebagai bentuk konkret dari komitmennya, Ahmad Dhani turut membentuk dan aktif dalam AKSI (Asosiasi Komposer Seluruh Indonesia).
AKSI merupakan organisasi yang bertujuan untuk memperjuangkan hak-hak komposer secara lebih tegas dan transparan.
Organisasi ini didirikan oleh para komposer ternama, termasuk Piyu Padi Reborn dan lainnya, yang merasa perlu adanya perubahan signifikan dalam sistem manajemen royalti.
Ahmad Dhani termasuk salah satu penggerak utama AKSI dan menjadi Ketua Dewan Pembina kerap bersuara lantang soal perlunya pembagian royalti yang lebih adil antara pencipta lagu, penyanyi, dan label.
Serta reformasi sistem LMK dan Lembaga Pengelola Royalti (LPR) agar lebih transparan dan akuntabel.
Perlindungan hukum yang kuat bagi pencipta lagu atas hak kekayaan intelektual mereka.
AKSI juga mendorong adanya satu pintu pengelolaan royalti dan sistem digital yang memungkinkan pelacakan pemutaran lagu secara akurat agar royalti bisa dihitung secara adil.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.