Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tumbuh bersama kekuatan mimpi perempuan Indonesia

Kisah Titiek Puspa Jadi Vokalis Lensois, Grup Band Bentukan Soekarno

Baca di App
Lihat Foto
Grup Band Lensois bentukan Presiden Soekarno tahun 1960an. Terlihat di dalamnya personel Lensois: Jack Lesmana ? gitaris dan pimpinan grup. Lody Item ? gitaris. Benny Mustafa ? pemain drum. Bubi Chen ? pianis. Darmono ? pemain bass dan vibrafon. Idris Sardi ? pemain biola. Titiek Puspa ? vokalis. Bing Slamet ? vokalis. Nien Lesmana ? vokalis. Munif Bahasuan ? vokalis.
Penulis: Andika Aditia
|
Editor: Andika Aditia

KOMPAS.com – Titiek Puspa, ikon musik Indonesia yang dikenal sebagai "penyanyi tiga zaman", memiliki perjalanan karier yang unik dan penuh warna.

Salah satu momen penting dalam kariernya adalah ketika Titiek Puspa menjadi vokalis grup musik Lensois, yang dibentuk atas inisiatif Presiden Soekarno pada awal 1960-an.

Baca juga: Kisah Titiek Puspa dan Nama Panggung Pemberian Soekarno yang Menemani hingga Akhir Hayat

Awal Pertemuan dengan Soekarno

Pada Januari 1960, Titiek Puspa menerima undangan mendadak ke Istana Negara.

Titiek Puspa mengungkapkan keterkejutannya saat dipanggil oleh Bung Karno. Sesampainya di istana, Soekarno memintanya untuk menjadi penyanyi istana, sebuah kehormatan besar yang menandai awal keterlibatannya dalam grup musik Lensois.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nama Panggung Titiek Puspa dari Presiden Soekarno

Perjalanan karier musik Titiek Puspa dimulai setelah memenangkan kontes Bintang Radio di Semarang pada tahun 1954.

Kemenangan ini membawa Titiek Puspa menjadi penyanyi tetap di Orkes Simfoni RRI Jakarta asuhan komponis Sjaiful Bachri.

Presiden Soekarno yang melihat kemampuannya saat itu dan terkesan dengan bakat serta dedikasinya.

Baca juga: Daftar Lagu Titiek Puspa yang Tak Lekang Zaman, dari Apanya Dong sampai Marilah Kemari

Atas kekagumannya itu, Presiden Soekarno memberikan nama panggung Titiek Puspa yang menjadi nama panggungnya sampai menghembuskan napas terakhir.

Nama "Titiek Puspa" sendiri merupakan pemberian langsung dari Soekarno.

Sebelumnya, Titiek Puspa dikenal dengan nama lahir Sudarwati.

Soekarno menggabungkan nama panggilannya "Titiek" dengan "Puspa", yang berarti bunga, menciptakan nama panggung yang kemudian melekat sepanjang kariernya.

Peran dalam Grup Lensois

Lensois adalah grup musik yang dibentuk oleh Soekarno untuk mempromosikan budaya Indonesia melalui musik.

Sebagai vokalis utama, Titiek Puspa tampil dalam berbagai acara kenegaraan dan kunjungan diplomatik, membawa pesan budaya Indonesia ke panggung internasional.

Penampilannya yang memukau di Istana Negara menjadi sorotan, menjadikannya penyanyi istana pertama yang tampil di hadapan presiden dan tamu-tamu negara.

Pemain Musik:

  • Jack Lesmana – gitaris dan pimpinan grup.
  • Lody Item – gitaris.
  • Benny Mustafa – pemain drum.
  • Bubi Chen – pianis.
  • Darmono – pemain bass dan vibrafon.
  • Idris Sardi – pemain biola.

Penyanyi:

  • Titiek Puspa – vokalis.
  • Bing Slamet – vokalis.
  • Nien Lesmana – vokalis.
  • Munif Bahasuan – vokalis.
Pembentukan Grup Band Lensois

Grup ini dibentuk oleh Jack Lesmana atas perintah Presiden Soekarno, yang saat itu menginginkan musik Indonesia yang lebih mencerminkan identitas nasional, sebagai respons terhadap dominasi musik Barat.

Lensois aktif tampil dalam berbagai acara kenegaraan dan mendampingi Presiden Soekarno dalam lawatan ke luar negeri, termasuk ke Prancis dan Belanda.

Baca juga: Surya Sahetapy Ungkap Titiek Puspa Jadi Sosok yang Pertemukan Ray Sahetapy dan Dewi Yull

 

Mereka juga dijadwalkan tampil dalam peringatan 10 tahun Konferensi Asia-Afrika di Aljazair, namun batal karena terjadi kudeta di negara tersebut.

Titiek Puspa menjadi anggota terakhir dari grup Lensois yang masih hidup hingga wafatnya pada 10 April 2025.

Kepergiannya menandai berakhirnya era Lensois, yang pernah menjadi simbol diplomasi budaya Indonesia pada masa awal kemerdekaan.

Diskografi Titiek Puspa

Berkarier lebih dari tujuh dekade, tepatnya 71 tahun, membuat Titiek Puspa telah menghasilkan begitu banyak karya, tercatat ada ratusan lagu yang telah dibuat Titiek Puspa.

Lebih dari 400 lagu telah diciptakan oleh Titiek Puspa.

Lagu-lagunya mencakup berbagai genre, dari pop, keroncong, lagu anak-anak, lagu religi, hingga lagu patriotik.

Beberapa lagunya juga diciptakan untuk penyanyi lain, seperti Krisdayanti, Hetty Koes Endang, hingga Vina Panduwinata.

Jumlah Album Titiek Puspa:

  • Album Studio (pribadi): Sekitar 13 album utama, termasuk:
  • Titiek Puspa (1963)
  • Kupu-Kupu Malam (1977)
  • Apanya Dong (1980-an)
  • Symphony Titiek Puspa (1996) – bersama Erwin Gutawa
  • Karya Abadi Titiek Puspa (2009) – album tribute
  • Album Kompilasi dan Koleksi: Puluhan kompilasi berisi karya-karyanya yang dirilis ulang oleh berbagai label atau untuk proyek khusus.
  • Album Soundtrack dan Proyek Khusus: Ia juga mengisi soundtrack dan proyek seperti lagu-lagu Hari Ibu, Hari Anak, dan lagu nasional.
Profil Singkat Titiek Puspa

Titiek Puspa lahir dengan nama Sudarwati pada 1 November 1937 di Tanjung, Tabalong, Kalimantan Selatan.

Titiek Puspa kemudian berganti nama menjadi Kadarwati dan akhirnya Sumarti.

Perjalanan kariernya di dunia musik dimulai setelah memenangkan beberapa kompetisi menyanyi, yang membawanya menjadi penyanyi tetap di Orkes Simfoni Jakarta di bawah pimpinan Sjaiful Bachri.

Presiden Soekarno-lah yang kemudian memberinya nama panggung Titiek Puspa.

Sepanjang kariernya, Titiek Puspa dikenal sebagai sosok multitalenta: penyanyi, pencipta lagu, dan aktris.

Beberapa lagu ciptaannya yang terkenal antara lain "Kupu-Kupu Malam" dan "Bing," yang masuk dalam daftar lagu Indonesia terbaik sepanjang masa versi Rolling Stone Indonesia.

Kepergian Titiek Puspa meninggalkan duka mendalam bagi keluarga, sahabat, dan para penggemar musik Indonesia. Beliau dikenang sebagai sosok inspiratif yang kontribusinya dalam dunia seni akan selalu diingat.

Titiek Puspa mengembuskan napas terakhir pada Kamis, 10 April 2025, pukul 16.25 WIB, tepat 15 hari setelah masa perawatan karena pendarahan otak.

Titiek Puspa dimakamkan di TPU Tanah Kusir, Jakarta Selatan, pada Jumat, 11 April 2025, setelah shalat Jumat.

Warisan dan Pengaruh Titiek Puspa

Keterlibatan Titiek Puspa dalam Lensois tidak hanya memperkuat posisinya di dunia musik, tetapi juga menunjukkan bagaimana seni dapat menjadi alat diplomasi budaya.

Pengalamannya bersama Lensois membuka jalan bagi banyak artis Indonesia untuk tampil di panggung internasional, membawa serta kekayaan budaya nusantara.

Dengan semangat dan dedikasinya, Titiek Puspa telah meninggalkan jejak yang tak terlupakan dalam sejarah musik Indonesia, menjadikan kisahnya bersama Lensois sebagai salah satu bab penting dalam perjalanan seni dan budaya bangsa.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua
Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi