JAKARTA, KOMPAS.com - Sutradara Bayu Skak mengeksplorasi Bahasa Jawa Mataraman dalam film Cocote Tonggo.
Eksplorasi ini menjadi hal baru karena pada karya-karya sebelumnya, Bayu lebih banyak mengangkat Bahasa Jawa Timur.
"Nah, kalau kemarin-kemarin itu zona nyamannya saya, nah ini saya mengeksplorasi sesuatu yang baru juga," kata Bayu saat ditemui di Jakarta Selatan, Selasa (15/4/2025).
Selama proses kreatif, Bayu Skak menemui banyak hal menarik dari Bahasa Jawa Mataraman.
Baca juga: Bayu Skak Angkat Omongan Tetangga Paling Menyakitkan dalam Film Cocote Tonggo
Karakter bahasanya juga dirasa lebih halus jika dibandingkan dengan daerah Jawa Timur.
"Jawa Mataraman itu beda dengan Jawa Timur karena Jawa Mataraman itu seperti Jogja, Solo, dan sekitarnya, itu bahasanya lebih halus dan lebih banyak menggunakan kosakata halus," kata Bayu.
Oleh sebab itu, Bayu Skak dan tim harus mempelajari lebih jauh soal Bahasa Jawa Mataraman.
Namun, Bayu Skak melihat itu sebagai sebuah tantangan baru yang harus ditaklukkan selama proses produksi.
Baca juga: Setelah Sekawan Limo, Bayu Skak Akan Garap Film Cocote Tonggo
"Sehingga kami yang Jawa Timuran harus belajar lagi sebuah tantangan baru, makanya aku mau untuk merealisasikan itu," kata Bayu.
Cocote Tonggo bercerita tentang sepasang suami-istri yang sehari-harinya menjual jamu kesuburan.
Namun, keduanya masih belum dikaruniai anak dan banyak diomongkan oleh tetangga sendiri.
Cocote Tonggo akan menggunakan 80 persen Bahasa Jawa Mataraman dan sisanya Bahasa Indonesia.
Film ini menampilkan Dennis Adhiswara, Ayushita, Benidictus Siregar, Asri Welas, Sundari Soekotjo, dan masih banyak lainnya. "Cocote Tonggo" akan tayang di bioskop pada 15 Mei 2025.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.