Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tumbuh bersama kekuatan mimpi perempuan Indonesia

Perjalanan Luar Angkasa Katy Perry Disebut Tipuan Menurut Sebuah Klaim

Baca di App
Lihat Foto
X.com
Tangkapan layar dari cuplikan video Katy Perry bersama lima kru kabin lainnya melakukan wisata angkasa selama 11 menit pada Minggu (12/4/2025).
Penulis: Andika Aditia
|
Editor: Andika Aditia

KOMPAS.com – Perjalanan luar angkasa Katy Perry bersama Blue Origin, perusahaan pariwisata antariksa milik Jeff Bezos, memicu perdebatan hangat di media sosial setelah sejumlah teori konspirasi bermunculan, menyebut penerbangan tersebut sebagai rekayasa.

Pada Senin (14 April), Katy Perry terbang ke luar angkasa bersama kru yang seluruhnya perempuan, terdiri dari Gayle King (pembawa acara TV), Kerianne Flynn (produser film), Amanda Nguyen (ilmuwan), Aisha Bowe (pengusaha), dan Lauren Sánchez (tunangan Jeff Bezos).

Baca juga: 6 Fakta Menarik Penerbangan Katy Perry ke Luar Angkasa Selama 11 Menit

Namun tak lama setelah kapsul New Shepard kembali ke Bumi dari penerbangan selama 11 menit, video pendaratan menjadi sorotan.

Rekaman memperlihatkan pintu kapsul dibuka dari dalam lalu ditutup kembali sebelum akhirnya dibuka secara resmi oleh Jeff Bezos.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bagi para penganut teori konspirasi, ini dianggap sebagai “bukti” bahwa penerbangan tersebut palsu.

Baca juga: Alasan Katy Perry Diikutsertakan dalam Misi Blue Origin ke Luar Angkasa

Salah satu unggahan menyebut kejadian itu sebagai “puncak kepalsuan”.

Namun, penjelasan rasional menyebut bahwa tindakan tersebut semata demi sesi foto, bukan bukti rekayasa.

Secara prosedural, kapsul luar angkasa memang harus dapat dibuka dari kedua sisi sebagai bagian dari protokol keselamatan NASA pasca tragedi Apollo 1.

Baca juga: Momen Katy Perry Melayang-layang dalam Roket yang Terbang ke Luang Angkasa

Selain itu, banyak yang mempertanyakan mengapa kapsul tidak menunjukkan tanda-tanda terbakar akibat masuk kembali ke atmosfer.

Padahal, kapsul New Shepard hanya mencapai ketinggian 107 km, sedikit di atas Garis Karman (batas resmi luar angkasa), sehingga tidak mengalami gesekan ekstrem yang biasanya menyebabkan kerusakan pada bagian luar pesawat luar angkasa saat reentry dari orbit.

Baca juga: Mengapa Katy Perry Terbang ke Luar Angkasa?

Teori lain yang beredar adalah soal kemunculan tangan yang tampak seperti sintetis dari dalam kapsul, sehingga muncul klaim bahwa penerbangan hanya berisi boneka.

Namun, gambar yang digunakan ternyata berasal dari uji coba kapsul pada Desember 2017, bukan penerbangan Perry.

Saat itu, kapsul hanya membawa manekin bernama “Mannequin Skywalker”.

Baca juga: Profil Awak Perempuan di Roket New Shepard, Termasuk Profil Katy Perry

Dalam momen di luar angkasa, Katy Perry sempat menyanyikan lagu "What A Wonderful World" milik Louis Armstrong dan mengungkap daftar lagu tur terbarunya berjudul Lifetimes.

Setelah kembali ke Bumi, ia terlihat mengangkat bunga aster ke langit dan mencium tanah – momen yang menjadi viral.

Baca juga: Di Luar Angkasa, Katy Perry Nyanyikan Lagu Louis Armstrong dan Angkat Bunga Daisy untuk Putrinya

Meski menarik perhatian publik, Katy Perry juga menuai kritik dari sejumlah selebritas.

Olivia Munn menyebutnya “rakus”, Emily Ratajkowski mengaku “muak”, dan Lily Allen menyebut penerbangan itu “tidak masuk akal”.

Bahkan, jaringan makanan cepat saji Wendy’s bercanda lewat media sosial, “Bisakah kita kirim Katy Perry kembali ke luar angkasa?” – lelucon yang kemudian didukung halus oleh Kesha.

Baca juga: Katy Perry Nyanyi What A Wonderful World Saat di Roket Luar Angkasa

Menanggapi kritik, Gayle King membela misi ini:

“Apakah kamu pernah? Kalau belum, jangan langsung menghakimi. Dan tolong jangan sebut itu sekadar ‘perjalanan’.

Setiap kali seorang pria naik ke luar angkasa, tak ada yang menyebutnya ‘perjalanan’. Ini pengalaman luar biasa.”

 

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua
Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi