Peringati Hari Kartini, Maudy Ayunda Soroti Pentingnya Kebebasan Berpikir Lewat Pendidikan

JAKARTA, KOMPAS.com - Artis Maudy Ayunda menyoroti pentingnya semangat RA Kartini yang masih relevan hingga hari ini.

Menurut Maudy, nilai-nilai yang diperjuangkan Kartini, terutama tentang pentingnya pendidikan sebagai jalan menuju kebebasan, masih perlu terus dikembangkan oleh generasi muda.

Hal ini disampaikan Maudy setelah tampil dalam pertunjukan sastra dan suara bertajuk "Terbitlah Terang: Pembacaan Surat dan Gagasan Kartini".

Baca juga: Lirik Lagu Puisi Kota - Maudy Ayunda feat Iwan Fals

“Saya rasa di berbagai urgensi pemikiran kartini hari ini pun masih banyak perkembangan yang masih bisa kita perjuangkan. Kalau buat saya salah satu dimensi yang sangat-sangat ngena gitu ya adalah pendidikan sebagai cara kita menemukan kebebasan,” ujar Maudy Ayunda di Museum Nasional Jakarta, Gambir, pada Senin (21/4/2025).

Baginya, pendidikan bukan hanya soal mengenyam bangku sekolah, tetapi juga tentang kemampuan untuk berpikir bebas dan mengaktualisasikan diri secara utuh.

“Kebebasan dalam berpikir, kebebasan dalam aktualisasi diri. Saya rasa Kartini memperjuangkan pendidikan karena hal tersebut,” kata Maudy.

Baca juga: Syuting Iklan Bareng, Angga Yunanda dan Maudy Ayunda Teringat Mimpi Masa Kecil

Tak hanya berhenti di pendidikan, Maudy juga menekankan pentingnya budaya literasi dalam perjuangan RA Kartini.

Menurutnya, tulisan-tulisan RA Kartini menjadi medium penting untuk menyampaikan pemikiran yang melampaui zamannya dan berperan besar dalam membentuk kesadaran serta perubahan sosial.

“Bukan hanya pendidikan, tapi lebih dari pendidikan, kebebasan dan self-actualization itu bisa terjadi. Lalu yang kedua mungkin literasi, tadi Teh Happy sempat cerita kenapa sih sosok Kartini penting? Dilihat dari pemikiran-pemikiran Beliau, adalah medium tulisan, bacaan, yang menjadi bagian besar gitu dalam hidup beliau,” ujar Maudy.

Baca juga: Isi Soundtrack Film Korea You Are the Apple of My Eye, Maudy Ayunda: Jadi Bagian Adegan Spesial

Maudy berharap semangat mencintai membaca dan menulis dapat terus hidup di kalangan generasi muda Indonesia.

Ia percaya menulis dan membaca adalah bentuk perjuangan baru untuk menyuarakan perspektif, sebagaimana dahulu Kartini menggunakan surat-suratnya sebagai senjata pemikiran.

“Saya sangat percaya atas pentingnya belajar budaya cinta membaca, budaya cinta menulis untuk menyampaikan pemikiran dan perspektif kita di hari atau di waktu generasi sekarang pun. Saya berharap makin banyak lagi generasi yang akan menuliskan dan akan menggoreskan perspektif dan pemikiran mereka sebagai bentuk perjuangan kita, seperti dulu Bu Kartini,” tutur Maudy.