JAKARTA, KOMPAS.com - Indonesian Idol 2025 telah memasuki momen krusial dengan berakhirnya babak Road to Grand Final.
Salah satu kontestan paling mencolok, Mesa Hira, harus mengakhiri perjalanannya tepat sebelum grand final.
Dengan karakter vokal rock yang kuat dan aksi panggung berani, kepergiannya dari panggung Indonesian Idol meninggalkan kesan mendalam.
Baca juga: Tersingkir dari Indonesian Idol 2025, Mesa Hira Pernah Hampir Bikin Maia Estianty Menangis
Setelah Mesa tersingkir, tersisa dua finalis, yakni Fajar Noor dan Shabrina Leanor, yang akan saling berhadapan dalam duel puncak pada 12 Mei 2025.
Kompas.com merangkum kilas balik momen emosional dan penampilan memukau Mesa hingga akhirnya tersingkir.
1. Mesa Hira, sang lady rocker dari MedanMesa Hira mencuri perhatian sejak awal kompetisi berkat gaya panggung yang penuh energi dan suara rock yang khas.
Kontestan asal Medan ini muncul sebagai figur berbeda di antara para pesaingnya, memperkaya dinamika Indonesian Idol musim ke-13.
Latar belakangnya yang tak lazim, berasal dari pekerjaan yang jauh dari dunia musik, justru menjadi daya tarik tersendiri.
Baca juga: Mesa Hira Tereliminasi, Grand Final Indonesian Idol 2025 Pertemukan Fajar Noor dan Shabrina Leanor
Penampilannya yang berani dan penuh karakter membuatnya dijuluki sebagai “Lady Rocker” oleh para juri dan penonton.
Terinspirasi dari lingkungan keluarga yang mencintai musik rock, Mesa mampu menjadikan panggung kompetisi sebagai ruang ekspresi penuh gairah.
“Dari awal aku tahu kamu beda,” kata Anang Hermansyah dalam salah satu episode. “Kamu bawakan rock dengan cara kamu sendiri. Itu berani dan enggak banyak yang bisa,” lanjut Anang.
Setiap penampilan Mesa seperti menyuarakan semangat baru bagi musik rock Indonesia.
Babak Road to Grand Final pada Senin (5/5/2025) menjadi momen terakhir Mesa Hira di panggung Indonesian Idol.
Meskipun tampil impresif dengan tiga lagu, dua duet dan satu solo, jumlah vote yang ia peroleh tak cukup untuk mengantarkannya ke babak final.
Salah satu penampilan Mesa yang paling dikenang adalah saat ia membawakan lagu “Nakal” milik GIGI dalam Spektakuler Show 7.
Aksinya mendapat standing ovation dari seluruh juri dan membuat Maia Estianty nyaris menangis.
“Aku lihat kamu, pengin nangis. Kalau kamu tahu isi hatiku, aku pengin nangis,” ujar Maia penuh haru.
Baca juga: Mesa Hira Dapat 5 Standing Ovation, Maia Estianty: Aku Pengin Nangis
Maia bahkan menambahkan, “Pengin ulang lagi, enggak sih?” Di babak terakhir, Mesa berduet dengan dua diva Tanah Air, yakni dengan Lyodra Ginting untuk lagu “Tak Dianggap” dan Rossa lewat “Hey Ladies”.
Penampilan solonya dengan “Rolling in the Deep” juga dianggap memikat, meski tak cukup kuat dari sisi vote.
3. Fajar Noor, loncat dari posisi bawah menuju finalFajar Noor menunjukkan loncatan performa luar biasa di malam Road to Grand Final.
Meski sebelumnya sempat masuk ke posisi dua terbawah, ia berhasil memukau penonton dan juri dalam tiga penampilannya.
Dengan vokal lembut namun penuh penghayatan, Fajar tampil konsisten dan menyentuh hati.
Ia membuka malam itu dengan duet bersama Bunga Citra Lestari lewat lagu “Tetaplah di Hatiku”, yang langsung membuat suasana hangat.
“Fajar punya ketenangan yang menembus,” ujar Bunga memuji.
Baca juga: Fajar Noor dan Shabrina Leanor Berhasil Amankan Tiket Grand Final Indonesian Idol 2025
Penampilan keduanya adalah duet dengan Nabila Taqiyyah, menyanyikan “Ku Ingin Pisah”.
Duet ini meraih lima standing ovation dari para juri, yang memperlihatkan bahwa Fajar mampu menghadirkan dinamika emosi dan kekuatan teknik sekaligus.
Penampilan solonya, “Cinta & Benci” milik Geisha, menjadi penutup yang meyakinkan.
Ia berhasil mengunci simpati penonton dan akhirnya lolos ke grand final.
4. Shabrina Leanor: konsisten dan penuh pesonaShabrina Leanor tampil meyakinkan dengan gaya vokal kuat dan panggung yang elegan.
Ia menjadi satu-satunya kontestan wanita yang bertahan hingga babak final setelah Mesa Hira tereliminasi.
Penampilan duetnya dengan Judika lewat lagu “Tak Mungkin Bersama” berhasil membius penonton dan membuktikan bahwa Shabrina punya daya tarik vokal yang istimewa.
“Shabrina punya suara yang kalau didengar, bikin kita tenggelam,” ujar Judika dengan semangat.
Duet berikutnya bersama Rimar Callista membawakan “Waktu dan Perhatian” mendapat tiga standing ovation.
Mereka menunjukkan chemistry yang solid, dengan harmoni suara yang rapi dan emosional.
Sebagai penampilan solo, Shabrina menyanyikan “Ruined Me” dari Muni Long.
Lagu ini berhasil ia eksekusi dengan dramatis dan menyentuh, membuat posisinya sebagai finalis semakin tak tergoyahkan.
Kini, publik menanti duel pemungkas antara Fajar dan Shabrina di Grand Final Indonesian Idol 2025.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.