KOMPAS.com – Aktris Luna Maya kembali mencuri perhatian publik dalam resepsi pernikahannya dengan Maxime Bouttier.
Kali ini, bukan hanya karena pesonanya, tapi juga karena makna mendalam di balik gaun yang Luna Maya kenakan.
Baca juga: Resepsi Hari Kedua, Luna Maya Datangkan MUA Hollywood
Dalam resepsi yang digelar di Bali, Luna Maya mengenakan beberapa gaun, salah satunya gaun berwarna hitam dengan detail istimewa: lukisan terakhir karya mendiang ayahnya, Uut Bambang Sugeng, terpampang indah sebagai bagian dari desain busananya.
Gaun ini dirancang desainer kenamaan Yefta Gunawan, bersama fashion stylist Astecat dan Bimo Permadi.
Baca juga: Mengenal Archangela Chelsea, MUA Resepsi Pernikahan Luna Maya
“Tak henti membuat kami terpukau dengan busana pernikahannya, @lunamaya benar-benar mencuri perhatian dengan gaun penuh makna yang menampilkan lukisan terakhir karya sang ayah,” tulis akun Instagram @thebridestory, Sabtu (10/5/2025).
Momen ini sontak mengundang pujian dan haru dari publik serta rekan-rekan selebritas.
Baca juga: Menangis Jadi Saksi Nikah Luna Maya, Raffi Ahmad: Kita Saling Hadir Saat Terpuruk
Banyak yang mengapresiasi keputusan Luna untuk membawa sosok sang ayah secara simbolis di hari paling bersejarah dalam hidupnya.
Diketahui, ayah Luna Maya telah meninggal dunia. Keputusan sang aktris mengenakan gaun dengan menyematkan lukisan terakhir ayahnya dianggap sebagai bentuk penghormatan dan penghargaan terhadap sosok yang begitu berarti dalam hidupnya.
Baca juga: Dulu Luna Maya Sering Ditanya Kapan Nikah, Raffi Ahmad: Meskipun Ketawa, Gue Tahu Gimana Hatinya Dia
Ayah kandung Luna Maya adalah Uut Bambang Sugeng, seorang seniman berdarah Jawa yang lahir di Yogyakarta pada tahun 1951.
Uut Bambang Sugeng memiliki garis keturunan dari Cirebon dan Bojonegoro. Uut dikenal sebagai seniman multitalenta yang menekuni berbagai bidang seni, termasuk musik, membatik, dan melukis.
Baca juga: Cerita Asri Welas Buatkan Batik Khusus untuk Luna Maya dan Maxime Bouttier, Libatkan 1.000 Orang
Uut Bambang Sugeng juga aktif memproduksi batik bersama istrinya, Desa Maya Waltraud Maiyer, seorang perempuan asal Austria.
Sayangnya, Uut Bambang Sugeng meninggal dunia pada 28 November 1995, saat Luna Maya masih berusia 12 tahun.
Baca juga: Tissa Biani Kenang Pernah Syuting Bareng Luna Maya dan Maxime Bouttier pada 2013
Kehilangan ayah di usia muda meninggalkan kesan mendalam bagi Luna. Sebagai bentuk penghormatan, ia mengenakan gaun resepsi pernikahan yang menampilkan lukisan terakhir karya sang ayah, karya terakhirnya sebelum wafat.
Untuk mengenang dan menghormati warisan seni sang ayah, Luna Maya bersama keluarganya pernah menggelar pameran seni bertajuk Double Flame pada Desember 2024 di Bali, yang menampilkan karya-karya Uut Bambang Sugeng.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.