JAKARTA, KOMPAS.com - Setelah Christine Hakim pada tahun 2002, belum ada lagi sineas Indonesia yang terpilih menjadi juri di ajang Festival Film Cannes.
Kebuntuan itu akhirnya terpecahkan pada pergelaran Cannes 2025.
Produser independen asal Indonesia, Yulia Evina Bhara, terpilih sebagai anggota juri di Semaine de la Critique (Critics' Week).
Baca juga: Festival Film Cannes 2025 Larang Para Tamu Telanjang di Red Carpet
Semaine de la Critique adalah salah satu forum utama Cannes yang memberi ruang bagi talenta baru dunia.
Yulia Evina Bhara, atau Ebe, tak hanya berangkat ke Cannes sebagai juri.
Film terbarunya berjudul Renoir, bersama Amerta Kusuma di bawah rumah produksi KawanKawan Media, juga akan ikut berkompetisi memperebutkan Palme d'Or.
Baca juga: Deretan Film Indonesia yang Bakal Ramaikan Marche du Film Cannes 2025
Film garapan sutradara Chie Hayakawa ini merupakan ko-produksi dari Jepang, Perancis, Singapura, Filipina, dan Indonesia.
Festival Film Cannes akan berlangsung dari 13 hingga 24 Mei 2025.
Indonesia turut mengirimkan sejumlah wakilnya ke Marche du Film atau pasar internasional untuk perfilman di sana.
Selain mencari agen distribusi, beberapa proyek film juga membuka peluang kolaborasi dengan negara-negara luar melalui Marche du Film.
Baca juga: 3 Komik Indonesia Tampil di Marché du Film Cannes 2025, Apa Saja?
Adapun beberapa proyek film Indonesia yang akan meramaikan Marche du Film tahun ini adalah Ikatan Darah, Timur, Monster Pabrik Rambut, Jumbo, Pangku, The Mourning Journey, dan Rose Pandanwangi.
Selain itu, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta akan membuka diri sebagai Jakarta Kota Sinema.
Langkah strategis ini sekaligus menjadi bagian dari rencana Jakarta menjadi Kota Global untuk perayaan ulang tahun ke-500 pada tahun 2027.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.