JAKARTA, KOMPAS.com - Film Jumbo resmi merebut takhta film Indonesia terlaris sepanjang masa.
Film dari Visinema Studios itu berhasil mengungguli KKN di Desa Penari yang selama ini bercokol di posisi pertama.
Jumbo kini memimpin perolehan jumlah penonton terbanyak.
Apa saja lima film Indonesia terlaris sepanjang masa?
Baca juga: Jumbo Jadi Film Terlaris, Ernest Prakasa: Selayaknya, Sepantasnya
1. Jumbo - 10.076.973 penonton (sementara)
Jumbo bercerita tentang Don, seorang anak berusia 10 tahun dengan tubuh besar.
Teman-temannya sering mengejeknya dengan sebutan Jumbo.
Untuk membuktikan dirinya, Don berencana mengikuti pertunjukan bakat di sekolah dengan menampilkan drama panggung yang terinspirasi dari buku dongeng peninggalan orang tuanya.
Namun, rencananya terganggu ketika buku tersebut dicuri oleh seorang anak nakal bernama Atta.
Baca juga: SimpleMan Ucapkan Selamat atas Pencapaian Jumbo Geser KKN di Desa Penari
Dalam upayanya mendapatkan kembali buku tersebut, Don bertemu dengan Meri, arwah seorang gadis kecil yang terpisah dari orang tuanya karena makamnya dirusak.
Meri meminta bantuan Don untuk bersatu kembali dengan orang tuanya.
Bersama dua sahabatnya, Mae dan Nurman, Don memulai petualangan penuh tantangan yang menguji keberanian dan persahabatan mereka.
Sutradara: Ryan Adriandhy
Penulis: Ryan Adriandhy dan Widya Arifianti
Produser: Anggia Kharisma dan Novia Puspa Sari
Studio: Visinema Studios
Baca juga: Jumbo Jadi Film Indonesia Terlaris, Visinema: Teman-teman Telah Mengukir Sejarah Bersama
2. KKN di Desa Penari - 10.061.033 penonton
Film ini menceritakan enam mahasiswa yakni Nur, Widya, Ayu, Bima, Anton, dan Wahyu yang melakukan Kuliah Kerja Nyata (KKN) di sebuah desa terpencil dan misterius.
Sejak kedatangan mereka, suasana desa terasa aneh dan penuh pantangan.
Meski telah diperingatkan untuk menjaga sikap dan tidak melanggar aturan adat setempat, beberapa dari mereka secara tak sadar melanggar batas-batas tak kasat mata di desa tersebut.
Mereka mulai mengalami kejadian supranatural yang menakutkan, termasuk penampakan sosok penari misterius, gangguan makhluk halus, dan peristiwa-peristiwa yang semakin mencekam.
Baca juga: Reuni KKN di Desa Penari di Film Horor Pabrik Gula
Sosok penari itu diyakini sebagai penjaga gaib desa yang merasa terganggu oleh keberadaan dan kelakuan para mahasiswa.
Ketegangan meningkat ketika satu demi satu dari mereka mulai kerasukan atau mengalami nasib buruk.
Rahasia gelap desa itu pun perlahan terungkap, termasuk keterlibatan salah satu dari mereka dengan dunia gaib secara lebih dalam.
Sutradara: Awi Suryadi
Penulis: Lele Laila
Produser: Manoj Punjabi
Studio: MD Pictures
Baca juga: Jumbo Resmi Jadi Film Indonesia Terlaris, Geser KKN di Desa Penari
3. Agak Laen - 9.125.188 penonton
Empat sahabat yang terdiri dari Boris, Jegel, Oki, dan Bene mengelola sebuah rumah hantu tua yang sepi pengunjung.
Demi menyelamatkan usaha peninggalan orang tua Boris dari kebangkrutan, mereka memutuskan untuk merombak rumah hantu tersebut dengan pendekatan yang lebih ekstrem dan kreatif.
Namun, usaha mereka berubah jadi petaka ketika seorang pengunjung tewas secara tidak sengaja di dalam wahana.
Panik dan takut dipenjara, mereka menyembunyikan mayat itu secara diam-diam.
Baca juga: Legowo Film Agak Laen Disalip Jumbo, Ernest Prakasa: Kekalahan Paling Membanggakan
Sutradara: Muhadkly Acho
Penulis: Muhadkly Acho
Produser: Ernest Prakasa dan Dipa Andika
Studio: Imajinari
4. Warkop DKI Reborn: Jangkrik Boss! Part 1 - 6.858.616 penonton
Film ini mengisahkan trio sahabat Dono (Abimana Aryasatya), Kasino (Vino G. Bastian), dan Indro (Tora Sudiro) yang bekerja sebagai petugas keamanan di organisasi swasta bernama CHIIPS (Cara Hebat Ikut-Ikutan Penanggulangan Sosial).
Meskipun penuh semangat dalam menjalankan tugas, aksi mereka yang konyol sering kali berujung pada kekacauan.
Baca juga: Film Warkop DKI Akan Di-remake ke versi Thailand
Dalam upaya memperbaiki kinerja tim, atasan mereka mendatangkan Sophie, seorang anggota CHIIPS dari Paris, untuk membantu menangani kasus begal.
Namun, patroli pertama mereka berakhir dengan kegagalan total: mereka gagal menangkap pencopet, merusak toko, dan bahkan menyebabkan kebakaran di sebuah pameran lukisan.
Akibat insiden tersebut, mereka dituntut untuk membayar ganti rugi sebesar 8 miliar rupiah atau menghadapi hukuman penjara.
Dalam upaya mencari dana, mereka mengunjungi paman Dono, Pak Slamet, yang memberikan koper berisi uang palsu.
Baca juga: Rekaman dari 2018, Film Animasi Warkop DKI Kartun Siap Tayang 26 Juni
Hal ini menyebabkan mereka hampir diamuk warga karena dikira mengedarkan uang palsu.
Petualangan mereka berlanjut dengan berbagai rintangan dan situasi komedi yang menguji kemampuan serta persahabatan mereka.
Sutradara: Anggy Umbara
Penulis: Anggy Umbara, Bene Dion, Awwe Wijaya, Arie Kriting
Produser: HB Naveen dan Frederica
Studio: Falcon Pictures
Baca juga: Tak Hidup Mewah meski Ayah Jenderal, Indro Warkop DKI: Mobil Enggak Punya
5. Pengabdi Setan 2: Communion - 6.391.982 penonton
Beberapa tahun setelah selamat dari teror mengerikan yang merenggut nyawa Ibu (Ayu Laksmi) dan si bungsu Ian (Muhammad Adhiyat), Rini (Tara Basro), bersama ayahnya Bahri (Bront Palarae) dan dua adiknya, Toni (Endy Arfian) dan Bondi (Nasar Anuz), memutuskan untuk pindah ke rumah susun Mandara di Jakarta.
Mereka berharap bahwa tinggal di lingkungan dengan banyak penghuni akan memberikan rasa aman dan menghindarkan mereka dari kejadian serupa di masa lalu.
Namun, harapan tersebut segera pupus ketika mereka menyadari bahwa tinggal bersama banyak orang juga membawa risiko tersendiri, terutama ketika mereka tidak mengenal siapa tetangga mereka sebenarnya.
Baca juga: Jumbo Geser Posisi Pengabdi Setan 2, Joko Anwar Senang
Suasana di rumah susun yang semula tenang berubah menjadi mencekam ketika serangkaian kejadian aneh dan teror supernatural mulai menghantui mereka dan para penghuni lainnya.
Di tengah upaya untuk memahami dan melawan teror yang semakin intens, Rini dan keluarganya menemukan bahwa kejadian-kejadian tersebut mungkin berhubungan dengan masa lalu yang kelam dan keberadaan sekte sesat yang pernah mereka hadapi.
Mereka harus menghadapi kenyataan bahwa mungkin sudah terlambat untuk melarikan diri, dan satu-satunya jalan adalah menghadapi ketakutan mereka secara langsung.
Sutradara: Joko Anwar
Penulis: Joko Anwar
Produser: Gope T. Samtani dan Tia Hasibuan
Studio: Rapi Films
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.