JAKARTA, KOMPAS.com- Keyboardis Ungu, Gatot Kies meninggal dunia di usia 51 tahun pada Senin (2/6/2025). Gatot Kies meninggal dunia di RSPAD pada Senin pukul 18.00 WIB.
Adik dari Gatot Kies, Indri Setyaningsih mengungkap bahwa kakaknya meninggal dunia karena pecah pembuluh darah.
“(Penyebab meninggal) pecah pembuluh darah,” ujar Indri di TPU Layur Penggilingan, Pulo Gadung, Jakarta Timur, Selasa (3/6/2025).
Baca juga: Suasana Haru Selimuti Pemakaman Jenazah Keyboardis Ungu, Gatot Kies
Indri mengatakan, selama ini Gatot tidak pernah mengeluhkan sakit apa pun. Namun, ia menduga kakaknya memiliki tekanan darah tinggi yang tidak pernah disampaikan kepada keluarga.
“Mungkin dia tahu dia punya darah tinggi tapi nggak pernah cerita,” kata Indri.
-KronologiMenurut Indri, selama sebulan terakhir, Gatot sudah beberapa kali bolak-balik ke rumah sakit. Awal dibawa ke rumah sakit, Gatot mengeluhkan sakit kepala.
“Jadi Mas Gatot itu sebulan yang lalu tuh udah sakit, masuk rumah sakit tapi masih sadar. Masih dia yang minta ke rumah sakit, terus dirawat, satu minggu pulang,” ujar Indri.
Baca juga: Duka Personel Ungu, Gatot Kies Meninggal Dunia
Saat itu, Gatot disarankan menjalani CT scan, namun ia menolak. Setelah pulang dari rumah sakit, Gatot sempat pingsan setelah berbincang dengan temannya.
“Dia abis ngobrol sama temennya. Terus dia duduk di bawah gitu terus pingsan. Aku denger juga dari yang bawa ke rumah sakit dia sempet kejang. Terus udah enggak sadar di rumah sakit, kita bawa ke RSPAD,” ucap Indri.
Gatot kemudian kembali dilarikan ke rumah sakit dan dirawat di ICU RSPAD selama dua minggu. Dalam perawatan tersebut, ia sempat menjalani operasi pertama yang berjalan lancar. Gatot bahkan sempat sadar meskipun belum banyak berbicara.
Baca juga: Suasana Rumah Duka Gatot Kies, Keyboardis Ungu
Setelah operasi pertama, tim medis berencana melakukan tindakan lanjutan berupa pemasangan selang makan atau Nasogastric Tube (NGT). Namun, kondisi Gatot memburuk sebelum prosedur tersebut bisa dilakukan.
Gatot akhirnya menghembuskan napas terakhir dalam kondisi kritis saat menjalani operasi kedua.
“Tapi kemarin sudah bagus. Itu rencana kan mau operasi lagi tanam selang ke kerongkongannya. Tapi ternyata Mas Gat tensinya naik lagi . Naik naik, akhirnya pembuluh darah pecah lagi jadi operasi ulang. Dalam proses operasi yang kedua itu Mas Gat sudah enggak sadar. Jadi emang udah kritis kayaknya,” tutur Indri.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.