JAKARTA, KOMPAS.com – Penyanyi Rayen Pono turut menanggapi polemik antara pencipta lagu Keenan Nasution dan Vidi Aldiano terkait lagu “Nuansa Bening”.
Adapun kisruh tersebut berujung gugatan perdata yang dilayangkan Keenan terhadap Vidi di pengadilan.
Kompas.com merangkum pernyataan Rayen sebagai berikut:
Baca juga: Rayen Pono: AKSI Kan Sudah Deklarasi Musuhnya adalah Penyanyi
• Keenan Nasution dan Vidi adalah korbanRayen mengatakan, Vidi dan Keenan sebenarnya adalah korban dari masalah perizinan lagu hingga royalti musik.
Terutama, kata Rayen, pencipta lagu Keenan Nasution diduga terkena doktrin yang salah sehingga mengambil langkah tersebut.
“Bagi saya, Vidi itu korban dan kemudian Om Keenan Nasution juga adalah korban dari doktrin-doktrin yang salah,” kata Rayen saat ditemui di daerah Kemang, Jakarta Selatan, Selasa (10/6/2025).
“Om Keenan pun, buat saya ya, itu juga adalah korban yang didoktrin dan dimanfaatkan menjadi lokomotif untuk kepentingan kelompok-kelompok tertentu,” tambah Rayen.
Baca juga: Polemik Lagu Nuansa Bening, Anak Keenan Nasution Ungkap Kejanggalan hingga Penjelasan Jaminan Rumah
• Merasa janggalLebih lanjut, Rayen melihat adanya kejanggalan dalam kasus ini, terutama dari pihak kuasa hukum yang terhubung dengan salah satu asosiasi.
“Tapi dari awal, sebelum pun saya mendapatkan informasi yang banyak, saya sudah melihat ada sesuatu yang janggal,” ungkap Rayen.
“Ini yang saya enggak bisa percaya, karena terafiliasi dengan salah satu asosiasi AKSI yang sama-sama kita tahu bahwa memang AKSI itu kan sudah declared bahwa musuhnya adalah penyanyinya,” tambah Rayen.
Bagi dia, permasalahan pencipta lagu dan penyanyi saat ini kian semrawut.
“Dan mereka menggugat penyanyi, harus penyanyi yang bayar royalti. Sementara orang-orang yang bilang bahwa penyelenggara yang harus bayar. Jadi ini sudah semrawut,” ungkap Rayen.
Baca juga: Ketika Ahmad Dhani Dinyatakan Langgar Kode Etik dan Minta Maaf ke Rayen Pono…
• Masalah gugatanRayen menyatakan masalah performing rights dalam kasus Vidi tidaklah tepat. Pasalnya, ia melihat kesalahan yang terjadi dari label VA Records.
Ia malah melihat permasalahan performing rights seperti aji mumpung.
“Kan ada perpindahan dari label yang lama jadi VA Records, VA Records itu kan sebenarnya Vidi juga, manajemen juga. Kalau ada kesalahan dari VA Records, itu harusnya digugat mechanical, bukan performing, jadi enggak nyambung,” ungkap Rayen.
“Jadi sepertinya yang tadinya mechanical, tapi karena ada doktrin dari figur-figur laler-laler ini yang mendoktrin. Akhirnya ya sudah masuk dari performing aja, mumpung performing rights ini isunya lagi rame,” tambah Rayen.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.