KOMPAS.com- Vokalis Coldplay, Chris Martin tak sengaja membongkar dugaan perselingkuhan seorang CEO perusahaan teknologi dengan anak buahnya.
Momen itu terjadi di konser Coldplay di Stadion Gillette, Massachusetts untuk tur dunia mereka pada Rabu (16/7/2025).
Seperti konser pada umumnya, terkadang kamera menyorot ke arah penonton. Dan saat itu terjadi, tampak seorang pria sedang memeluk erat wanita dari belakang.
Pria itu tampak melingkarkan lengannya di dada sang wanita, jari-jari mereka saling bertautan.
Baca juga: Seoul Capai 99 Persen Tingkat Pengembalian Gelang LED Coldplay
Melihat hal itu di layar besar, Chris Martin awalnya hanya ingin memuji kemesraan mereka.
"Lihat mereka berdua," kata Chris Martin.
Setelah menyadari mereka sedang disorot, keduanya langsung salah tingkah. Wanita tersebut menutup mata dan beranjak menjauh. Sementara pria tersebut memilih menunduk.
Respons tak biasa itu membuat Chris Martin spontan berkomentar.
"Kalian baik-baik saja? Kalian baik-baik saja?" tanya Chris Martin.
Baca juga: Dirumorkan Putus, Dakota Johnson Terlihat Sudah Tak Pakai Cincin Tunangan dari Chris Martin
"Apa? Entah mereka berselingkuh atau mereka hanya sangat pemalu. Astaga. Semoga kita tidak melakukan hal buruk," ucapnya lagi.
Video itu dengan cepat beredar di media sosial, baik X maupun TikTok, dan akhirnya diketahui siapa sosok tersebut.
Pria tersebut adalah CEO Astronomer, Andy Byron, sementara wanita yang dipeluknya adalah anak buahnya, Chief People Officer, Kristin Cabot.
Skandal perselingkuhan antara keduanya lantas ramai dibicarakan, karena Byron telah menikah.
Baca juga: Respons Chris Martin Usai Ramai Dirumorkan Putus dari Dakota Johnson
Byron diketahui telah menikah dengan Megan Kerrigan Byron dan memiliki dua anak, sementara Cabot telah bercerai dari suaminya, Kenneth Thornby.
Menurut catatan pengadilan Massachusetts, Cabot dan Thornby mengajukan gugatan cerai pada tahun 2018 dan perpisahan mereka resmi pada tahun 2022.
Sebagai informasi, Astronomer adalah sebuah perusahaan AI dan data yang bernilai sekitar 1,2 miliar dollar AS atau sekitar Rp 19,5 triliun.
Ketika Cabot direkrut pada November tahun lalu, Byron membanggakan 20 tahun pengalamannya di bidang SDM dan keterampilan "kepemimpinan yang luar biasa".
Sementara itu, Cabot menulis di LinkedIn bahwa percakapannya dengan Byron sebelum ia direkrut telah "memberinya semangat" tentang "peluang" di perusahaan tersebut.
Ia juga membanggakan bahwa ia mendapatkan kepercayaan dari karyawan di semua tingkatan, mulai dari CEO, manajer, hingga asisten.
Mantan karyawan Byron yang melihat video itu beredar hanya tertawa.
"Grup-grup pesan teks dan jaringan mantan karyawan itu seperti...semua orang tertawa terbahak-bahak dan menikmati apa yang terjadi dan dia terbongkar," kata sumber itu, seraya menambahkan bahwa Byron diduga sebagai bos yang toxic.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.