JAKARTA, KOMPAS.com - Produser Gita Wirjawan memiliki harapan besar dalam penggarapan film Perang Jawa yang akan disutradarai oleh Angga Dwimas Sasongko.
Mantan Menteri Perdagangan RI ini ingin menyasar generasi muda agar lebih peka terhadap sejarah Indonesia yang kaya.
Masyarakat Indonesia yang mulai sering melupakan sejarah adalah alasan utama Gita Wirjawan bersemangat menggarap film Perang Jawa.
Baca juga: Gita Wirjawan Optimistis Jumbo Bisa Capai 11 Juta Penonton
"Karena saya sering kali menyampaikan bahwasanya banyak dari kalangan kita menderita amnesia historis. Kita lupa sejarah," kata Gita dalam konferensi pers di Plaza Senayan, Jakarta Pusat, Senin (21/7/2025).
Gita Wirjawan melanjutkan, generasi muda Indonesia sekarang justru lebih peka dengan dunia kekinian dan media sosial.
Padahal menurutnya, media sosial hanya medium untuk berkomunikasi dan menjangkau 80 miliar manusia.
Baca juga: Gita Wirjawan Optimistis Jumbo Bisa Capai 11 Juta Penonton
Sementara sejarah bisa membawa seseorang mengenal lebih dari 125 miliar manusia.
"Kekinian itu kaya, tapi kalau menurut saya sejarah itu lebih kaya daripada kekinian. Dan kombinasi antara kekinian dengan non-kekinian, yaitu di masa lalu, itu akan membawa hikmah yang luar biasa untuk penyikapan kita ke depan," ujar pencetus siniar Endgame tersebut.
Gita Wirjawan berujar bahwa sosok Pangeran Diponegoro memiliki banyak nilai luhur yang bisa dipelajari dan diterapkan oleh generasi muda dalam kehidupan saat ini.
Harapannya, lewat film Perang Jawa, anak-anak muda Indonesia juga bisa bercerita kepada dunia bahwa Indonesia memiliki kekayaan budaya dan sejarah.
"Ya, saya ingin sekali anak-anak muda ke depan itu lebih bisa bercerita, bukan hanya satu sama lain, tapi bisa bercerita keluar. Agar relevansi Indonesia sebagai populasi terbesar nomor 4 di dunia, demokrasi terbesar nomor 3 di dunia, ekonomi terbesar nomor 15, itu selaras dengan pengakuan mereka terhadap kita," tegasnya.
Film Perang Jawa akan diproduksi oleh Visinema Pictures.
Taufan Adryan akan bertindak sebagai produser bersama Gita Wirjawan sebagai produser eksekutif.
Naskah skenarionya akan ditulis oleh Ifan Ismail yang sebelumnya pernah menulis Sultan Agung: Tahta, Perjuangan, Cinta di tahun 2018.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.