KOMPAS.com – Sutradara James Gunn menyebut sentimen anti-Amerika di sejumlah negara menjadi salah satu faktor yang memengaruhi kinerja box office film Superman di pasar internasional.
Meskipun secara keseluruhan film tersebut sukses secara komersial, angka penjualan tiket di luar Amerika Serikat tidak sekuat di dalam negeri.
Film pertama dari DC Universe versi baru ini telah mengumpulkan pendapatan global sebesar 426 juta dolar (Rp6,9 triliun) menurut data dari The Numbers.
Baca juga: Bukan karena Performa, Ini Alasan James Gunn Gantikan Henry Cavill sebagai Superman
Namun, lebih dari separuh pendapatan tersebut — sekitar 253 juta dolar (Rp4,09 triliun) — berasal dari penonton domestik di AS.
Dalam wawancara dengan Rolling Stone, James Gunn mengakui, performa internasional tidak seimbang jika dibandingkan dengan harapan blockbuster modern yang biasanya mengandalkan pasar global.
“Kami jelas berkinerja lebih baik di dalam negeri daripada di luar negeri,” kata James Gunn.
Baca juga: Demon Slayer Infinity Castle Tumbangkan Superman di Box Office Jepang
“Namun, di luar negeri juga meningkat dan memiliki angka penjualan yang baik di hari kerja,” imbuh James Gunn.
Beberapa pasar seperti Brasil dan Inggris menunjukkan hasil yang cukup kuat. Namun di negara lain, James Gunn melihat adanya faktor budaya dan persepsi global terhadap Amerika Serikat yang turut memengaruhi penerimaan karakter Superman.
Baca juga: Superman Is Dead Bicara Royalti Musik, Bobby Kool: Jumlahnya Bukan Miliaran
“Superman bukanlah komoditas yang dikenal di beberapa tempat. Ia bukan pahlawan super yang seterkenal Batman,” ujar James Gunn.
“Dan itu juga memengaruhi banyak hal, termasuk adanya sentimen anti-Amerika di dunia saat ini. Itu tidak terlalu membantu kami,” imbuh James Gunn.
Meski demikian, James Gunn tetap memandang pencapaian film ini sebagai langkah awal yang positif.
Baca juga: Jerinx Ungkap Hal yang Bikin Superman Is Dead Bisa Bubar
Bersama Peter Safran selaku co-CEO DC Studios, James Gunn menyebut film Superman adalah “benih dari pohon” yang telah mereka tanam selama tiga tahun terakhir.
Pernyataan James Gunn ini juga menggaungkan fenomena serupa yang terjadi awal tahun ini, saat sejumlah penggemar di Tiongkok menunjukkan penolakan terhadap film Captain America: Brave New World.
Baca juga: Alasan James Gunn Pilih Bradley Cooper Jadi Ayah Superman
Kala itu, film superhero Amerika dinilai tidak relevan dengan realitas global dan bahkan dituding mewakili “propaganda” AS di mata penonton internasional.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.