Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tumbuh bersama kekuatan mimpi perempuan Indonesia

Bingung Lihat Laporan WAMI, Ari Lasso: Salah Transfer?

Baca di App
Lihat Foto
KOMPAS.com/ MELVINA TIONARDUS
Penyanyi Ari Lasso saat konferensi pers pengumuman konsernya yang bertajuk 3 Dekade Perjalanan Cinta Ari Lasso, di kawasan SCBD, Jakarta Selatan (8/5/2203).
|
Editor: Rintan Puspita Sari

JAKARTA, KOMPAS.com- Penyanyi Ari Lasso mengaku bingung setelah menerima laporan distribusi royalti dari Wahana Musik Indonesia (WAMI).

Ada sejumlah hal dipertanyakan Ari setelah menerima laporan royalti dengan tanggal cetak laporan 28 Juli 2025 itu.

"Saya bingung membaca dari sekian puluh juta, yang menetes hanya 700 an ribu," tulis Ari dikutip dari @ari_lasso, Senin (11/8/2025).

"Saya bukan bukan orang yang KEMARUK dan SERAKAH tapi juga orang yang butuh uang sebagai hak wajar dari bagian kecil pelaku industri yang bisa membuat anda menagih royalti kesana sini," tulisnya kemudian.

Baca juga: Polemik Royalti Musik di Tempat Usaha, Diberi Formulir Pembayaran hingga Penjelasan LMKN

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dalam laporan tersebut terlihat jumlah royalti yang dikumpulkan dari platform ATLAS dengan periode distribusi 2025-2 (Juli).

Nominal yang didapat, sesuai tertera dalam laporan itu adalah Rp 765.594 setelah dipotong pajak sebesar 15 persen yaitu Rp 135.105.

Bukan hanya soal nominal yang dipertanyakan, Ari juga mempertanyakan terkait nomor rekening di dalam laporan itu.

"Kekonyolan yang PALING HEBAT ADALAH ANDA TRANSFER KE Rekening 'Mutholah Rizal,'" lanjutnya.

Adanya nama orang yang tak dikenal itu membuat Ari semakin bertanya-tanya tentang pemilik laporan tersebut.

Baca juga: LMKN Beberkan Cara Perhitungan Royalti untuk Kafe dan Restoran

"Itu punya saya atau punya Pak Mutholah Rizal. Atau hitungan itu punya saya tapi Wami salah transfer ke Mutholah Rizal?" tanya Ari Lasso.

Karena itu, Ari Lasso menginginkan adanya penjelasan mengenai laporan yang diterimanya tersebut.

"Dear @wami.id bagaimana cara anda mengelola organisasi anda?? Katanya ketuanya sekarang musisi yang sangat saya kagumi Mas Adi Kla @adiadrian22 .
Mohon Pencerahan," tulis Ari Lasso.

Siapa WAMI?

WAMI adalah organisasi nirlaba yang mengelola hak cipta musik.

Dikutip dari website resminya, sampai sekarang sudah lebih dari 5.000 anggota pencipta dan penerbit musik bergabung dengan WAMI untuk memberi lisensi kepada pengguna musik di ruang publik.

Baca juga: Soal Royalti Rp 4,9 Juta untuk Melly Goeslaw, WAMI: Itu Distribusi Tambahan

WAMI diketahui resmi bergabung dengan induk organisasi LMK dunia, CISAC (The International Confederation of Societies Composers) pada 7 Juni 2012.

Presiden Direktur WAMI saat ini adalah Adi Adrian atau dikenal sebagai Adi KLa Project.

Pembagian royalti

Pernah dijelaskan oleh Makki Parikesit, salah satu pengurus WAMI, bahwa besar kecil royalti tergantung pada keberhasilan lagu di pasar.

Lebih lanjut Makki mengatakan bahwa royalti tidak dapat disamaratakan untuk semua pencipta lagu, karena bergantung pada performa masing-masing karya.

Sebelumnya, Ahmad Dhani, sebagai musisi sekaligus pencipta lagu, mengungkapkan kekecewaannya terhadap tata kelola royalti yang menurutnya belum maksimal.

Dhani baru mengetahui bahwa pada tahun 2023, LMKN/LMK hanya mengumpulkan Rp 900 juta untuk performing rights.

Padahal, total pendapatan royalti musik dari berbagai sektor, seperti televisi, radio, dan lainnya, mencapai Rp 140 miliar.

 

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua
Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi