JAKARTA, KOMPAS.com - Di mata publik, komedian Mpok Alpa dikenal sebagai sosok yang ceria dan penuh tawa.
Namun, di balik panggung hiburan, mendiang ternyata menyimpan kisah pilu tentang perjuangan panjangnya melawan kanker.
Tika, asisten pribadinya, menceritakan bagaimana Mpok Alpa menghadapi penyakit yang ia derita itu hingga akhir hayatnya.
Menurut Tika, Mpok Alpa yang bernama asli Nina Carolina, divonis mengidap kanker payudara saat usia kehamilannya menginjak empat bulan.
Baca juga: 5 Fakta Mpok Alpa Meninggal, Kanker Payudara Saat Hamil Anak Kembar
Dalam menjalani hari-hari, Mpok Alpa selalu meyakinkan dirinya sendiri bahwa ia sehat.
Bahkan, Mpok Alpa memiliki prinsip yang terbilang unik.
Tika mengaku bahwa Mpok Alpa justru merasa sakit kalau libur syuting, sehingga ia selalu memilih untuk bekerja.
Perjuangan Mpok Alpa melawan kanker membawanya hingga ke Malaysia.
Pada awalnya, Mpok Alpa melakukan prosedur pengobatan di sebuah rumah sakit di daerah Penang.
Baca juga: Sempat Jenguk Mpok Alpa, Ruben Onsu: Masih Dikasih Ketemu dan Ketawa
Setelah merasa tidak ada kemajuan di Penang, ia pindah ke rumah sakit di Malaka.
Di sana, ia mulai menunjukkan perkembangan baik.
Tumornya melunak, dan rambutnya yang sempat rontok akibat kemoterapi sebelumnya, mulai tumbuh kembali.
Jadwal operasi
Ia juga sudah dijadwalkan untuk melakukan operasi, tetapi harapan itu harus terhenti karena Mpok Alpa mengalami batuk yang tak kunjung sembuh.
"Harusnya kemarin tanggal 2 Juli, beliau sudah terbang tuh ke Malaka... ternyata sampai di Malaysia, disuruh pulang," ujar Tika.
“Dia udah nginap tapi disuruh pulang. Gara-gara batuk itu, beliau enggak bisa dioperasi. Akhirnya kata dokter, ‘Disembuhin dulu batuknya, nanti kalau batuknya udah sembuh, kamu balik lagi ke sini’,” sambungnya.
Setelah kembali ke Jakarta, kondisi Mpok Alpa justru menurun.
Ucap syahadat
Batuknya semakin parah, dan ia tidak bisa tidur rebahan, sehingga terpaksa harus duduk.
Tika juga mengaku sempat menemukan ada sedikit bercak darah dalam dahak Mpok Alpa.
"Batuknya terus-terusan enggak mau berhenti, dahaknya keluar, ternyata ada sedikit bercak darah," kata Tika.
Meski demikian, Tika mengungkap Mpok Alpa menghembuskan napas terakhirnya dengan damai pukul 08.31.
"Dia cuma minta dibantu ngucap syahadat," ungkap Tika.
Kisah hidup Mpok Alpa berakhir pada Jumat (15/8/2025) kemarin.
Menurut Tika, Mpok Alpa memiliki keinginan terakhir yang akhirnya terwujud.
“Memang, dia tuh selalu bilang pengin meninggal di hari Jumat. Dia selalu bilang begitu. ‘Tika, kalau memang Allah sayang sama gue dan umur gue enggak panjang, gue pengin Allah ambil gue, bawa gue pulang itu di hari Jumat’,” jelas Tika.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.