Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tumbuh bersama kekuatan mimpi perempuan Indonesia

Kritikan Jerome Polin, dari Kenaikan Tunjangan Gaji DPR hingga Rendahnya Gaji Guru

Baca di App
Lihat Foto
Instagram @jeromepolin
Jerome Polin
|
Editor: Ira Gita Natalia Sembiring

JAKARTA, KOMPAS.com - Kreator konten Jerome Polin rupanya cukup vokal dengan beberapa kebijakan pemerintahan belakangan ini.

Mulai dari kenaikan tunjangan gaji Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI hingga mengkritik rendahnya gaji guru dan dosen.

Baca juga: Tunjangan Beras DPR Rp 12 Juta, Jerome Polin: Siapa yang Ngitung Anggarannya? Enggak Masuk Akal

Kompas.com merangkumnya sebagai berikut.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

• Kritik tunjangan rumah DPR

Jerome Polin melalui Instagram-nya mengkritik tunjangan rumah anggota DPR RI yang mencapai Rp 50 juta per bulan.

Apalagi Jerome tampak gemas mendengar perhitungan Wakil Ketua DPR RI Adies Kadir.

Jerome pun langsung memberikan penjelasan dengan menuliskan cara menghitung biaya anggaran yang disebut untuk uang kos atau rumah.

Baca juga: Jerome Polin: Kalau Rakyat Susah, Masa DPR-nya Mewah?

“Tunjangan rumah Rp 50 juta per bulan, harga kos tadi dibilang Rp 3 juta per bulan. Sudah sama per bulan. Artinya, masuk duit Rp 50 juta, keluar Rp 3 juta untuk kos,” kata Jerome dikutip dari akun @jeromepolin, Kamis (21/8/2025).

Dari Rp 50 juta dikurangi Rp 3 juta, masih ada sisa Rp 47 juta setiap bulannya.

“Kenapa harus dikali 26 hari kerja?” ujar Jerome.

“Bulan sama hari enggak boleh dikaliin. Kalau dikaliin, 3 kali 26 hari jadi Rp 78 juta per bulan katanya, artinya Rp 3 juta per hari,” ungkap Jerome.

Baca juga: Ramai Disebut Cuma Ramah ke Orang Terkenal, Jerome Polin: Kadang Lagi Capek, Maaf Ya

Jerome menilai, dari perhitungan Adies, yaitu Rp 3 juta per hari, orang sudah bisa membayar biaya sewa kamar hotel.

• Tunjangan beras Rp 12 juta

Tak hanya sampai di situ, Jerome kembali mengkritisi tunjangan beras yang mencapai Rp 12 juta.

Jerome tak habis pikir dengan nominal tunjangan tersebut.

“Tunjangan beras cuma 12 juta/bulan. CUMA???? Sadar gak 12 juta kalo dipake buat beli beras aja bisa sebanyak apa?” tulis Jerome Polin melalui Thread.

Dalam kesempatan itu, juga melalui video, Jerome mencoba menghitung nominal Rp 12 juta untuk beras.

Baca juga: Disebut Tak Seramah di Media Sosial, Jerome Polin: Saya Minta Maaf

Jerome menyebut, jika Rp 12 juta dibelikan beras premium dengan hitungan Rp 15.000 per kg, sudah bisa didapat 800 kg. Sementara untuk beras medium dengan hitungan Rp 12.000 per kg, sudah didapat 1.000 kg atau 1 ton.

Jerome pun mempertanyakan dasar dari tunjangan beras yang bisa sebanyak itu. Bahkan, ia tampak penasaran tentang sosok yang menghitung tunjangan tersebut.

Baca juga: YouTuber Jerome Polin Boyong Karyawan ke Thailand

“Pertanyaanku adalah, apa dasar tunjangannya sebanyak ini? Siapa yang ngitung anggarannya?? Aku mau tau bgt gimana dasar perhitungannya sampai bisa muncul angka ini, karena ga masuk akal bgt. Capek bgt,” tulis Jerome Polin lagi.

• Sentil Sri Mulyani soal gaji guru

Jerome Polin juga sempat menyentil Menteri Keuangan Sri Mulyani tentang gaji guru dan dosen yang masih rendah.

Jerome pun sedih melihat hal tersebut.

“Setelah melihat statement yang viral dari Menteri Keuangan tentang gaji guru dan dosen, aku jadi sedih,” tulis Jerome Polin di Instagram.

Baca juga: Jerome Polin Kritik Hitungan Matematis Tunjangan Rumah Anggota DPR, Beberkan Cara Hitung yang Benar

Lewat unggahan di akun Instagram Story-nya, Jerome merasa heran dengan komentar Sri Mulyani yang menyebut gaji guru dan dosen yang rendah menjadi tantangan keuangan negara.

“Kali ini aku bener2 ga habis pikir lgi sama statement ini. Jelas banyak anggaran dari pajak yang kita tahu bersama pengalokasiannya masih kurang efektif, yang seharusnya bisa dipake buat memperbaiki pendidikan di Indonesia??? Ironis,” tulis Jerome lagi.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua
Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi