JAKARTA, KOMPAS.com - Warga sekitar Komplek Karang Anyar, Jakarta Selatan, mengalami trauma setelah penjarahan rumah komedian Eko Patrio yang terjadi pada Sabtu (30/8/2025).
Ayip Fadillah, petugas keamanan lingkungan setempat, mengatakan warga masih enggan berinteraksi dengan media.
"Enggak boleh ambil gambar karena di sini banyak warga mungkin masih trauma apa gimana dengan kejadian kemarin, jadi enggak mau ada media manapun di kompleks ini," ujar Ayip di Karang Anyar, Jakarta Selatan, Senin (1/8/2025).
Baca juga: Kondisi Terkini Rumah Eko Patrio: Vandalisme, Garis Polisi, dan Penjagaan yang Diperketat
Ayip menceritakan situasi yang terjadi saat peristiwa penjarahan di rumah Eko berlangsung pada Sabtu malam sekitar pukul 21.00 hingga 22.00 WIB.
Namun, ia tidak mengetahui bagaimana massa tak dikenal tersebut bisa masuk hingga ke rumah Eko Patrio.
"Kalau itu saya kurang paham karena di sini (keamanannya juga) dibantu sama TNI juga kan tadinya. Tapi kalau buat dia (massa) bisa masuk sini, saya kurang tahu juga (kenapa bisa)," kata Ayip.
Baca juga: Namanya Dikaitkan dengan Kontroversi Eko Patrio dan Uya Kuya, Parto Patrio: Ada Lagi
Menurut keterangan tim keamanan, massa berjumlah ratusan orang itu memaksa masuk.
Saat peristiwa terjadi, Eko Patrio tidak berada di rumah, hanya para pekerja yang sedang bertugas.
Namun, jumlah massa yang besar membuat para pekerja tidak mampu mencegah aksi penjarahan.
"Memaksa (massanya). Wah, kita enggak hitung. Ya mungkin ratusan sih, soalnya banyak banget sih," ucap Ayip.
Baca juga: Imbas Gejolak Publik, PAN Nonaktifkan Eko Patrio dan Uya Kuya dari Fraksi DPR RI
"Kalau karyawannya ada, ada sebagian (di rumah itu)," tutur Ayip.
Sebelumnya, Eko Patrio telah menyampaikan permintaan maaf kepada publik melalui akun Instagram pribadinya @ekopatriosuper pada Sabtu malam.
Dalam video yang diunggah, Eko didampingi oleh rekannya sesama politikus PAN, Sigit Purnomo Said alias Pasha Ungu.
"Dengan penuh kerendahan hati, saya Eko Patrio menyampaikan permohonan maaf yang sedalam-dalamnya kepada masyarakat atas keresahan yang timbul akibat perbuatan yang saya lakukan," kata Eko dalam video tersebut.
Baca juga: Eko Patrio Janji Lebih Bijak setelah Dikecam karena Aksi Joget DPR
Eko kemudian mengatakan, mendengar seluruh aspirasi masyarakat mengenai kekecewaan yang ada.
Dia lantas menyebut bahwa ia menyadari sepenuhnya situasi anarkis aksi unjuk rasa ini membawa luka bagi bangsa, terlebih bagi keluarga korban yang kehilangan orang tercinta, termasuk korban luka maupun yang harus menanggung penderitaan akibat benturan yang terjadi.
Untuk itu, Eko meminta maaf atas sikapnya.
Namun, dia memastikan bahwa tidak berniat memperkeruh keadaan.
"Tidak sedikit pun tebersit niat dari saya untuk memperkeruh keadaan. Tentunya, ke depan saya akan lebih berhati-hati dalam bersikap dan juga menyampaikan pendapat," ucapnya.
Baca juga: Eko Patrio Janji Lebih Bijak setelah Dikecam karena Aksi Joget DPR
Dalam video tersebut, politikus PAN ini juga mengucapkan komitmennya untuk sungguh-sungguh menjalankan peran sebagai wakil rakyat dengan ketulusan, keberanian, dan tetap menjaga sumpah yang telah diikrarkan.
"Saya berharap permohonan maaf ini dapat diterima, sekaligus menjadi pengingat dan juga refleksi bagi saya untuk terus memperbaiki diri dalam menjalankan amanah serta tanggung jawab yang diberikan. Mari bersama-sama kita rawat persatuan dan kedamaian bangsa," kata Eko.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.