Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tumbuh bersama kekuatan mimpi perempuan Indonesia

Sejarah di Balik Lagu The Panturas Tafsir Mistik, Isu Teror Vampir di Jawa Barat Saat Indonesia Baru Merdeka

Baca di App
Lihat Foto
IST
Grup band The Panturas baru saja merilis singel baru mereka yang berjudul Tafsir Mistik. Video klip bernuansa hitam-putih ini dibintangi oleh Sha Ine Febriyanti.
Penulis: Andika Aditia
|
Editor: Andika Aditia

 

KOMPAS.com – Band The Panturas selalu punya cara unik dalam menggabungkan musik surf rock dengan kisah-kisah lokal yang penuh warna.

Salah satunya lewat lagu "Tafsir Mistik", karya dengan nuansa horor dan misteri yang ternyata punya kaitan dengan cerita sejarah tak biasa: isu teror vampir di Jawa Barat pada masa awal kemerdekaan Indonesia.

Baca juga: Lirik Lasut Nyanggut - The Panturas

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Teror Misterius di Masa Revolusi

Usai proklamasi 17 Agustus 1945, Jawa Barat dipenuhi ketidakpastian. Tentara Jepang belum sepenuhnya angkat kaki, sementara Belanda mencoba kembali masuk lewat NICA.

Di tengah situasi genting itu, masyarakat desa di Jawa Barat diteror oleh kabar adanya makhluk penghisap darah yang disebut-sebut berkeliaran di malam hari.

Baca juga: Lirik Lagu Sangsara in Cumbia - The Panturas

Beberapa warga bahkan melaporkan penemuan mayat dengan luka-luka aneh. Kabar ini cepat menyebar, bercampur dengan kepercayaan lokal tentang makhluk gaib seperti lelepah atau sundel bolong.

Jadilah cerita vampir ini berkembang menjadi rumor yang membuat rakyat ketakutan.

Antara Mitos dan Propaganda

Sejarawan menilai isu vampir ini kemungkinan besar bukan murni cerita rakyat. Dalam buku Revolusi di Jawa karya Benedict Anderson disebutkan bahwa rumor dan propaganda kerap dipakai sebagai senjata perang psikologis.

Baca juga: Lirik Lagu Talak Tilu - The Panturas

Tujuannya? Menakut-nakuti penduduk agar tak keluar malam atau enggan membantu para pejuang.

Dengan kata lain, vampir di Jawa Barat pasca-kemerdekaan bisa dibaca sebagai simbol ketakutan kolektif yang lahir dari kondisi perang, kekacauan sosial, dan trauma masyarakat.

Sejarawan menduga isu vampir ini lebih dari sekadar cerita horor. Ada kemungkinan besar ia merupakan bentuk psywar (perang psikologis) yang digunakan pihak tertentu untuk menakut-nakuti penduduk desa agar tidak keluar malam atau enggan membantu pejuang.

Baca juga: The Panturas Bocorkan Rencana Rilis Musik Baru, Bawa Budaya Sunda

Dalam Revolusi di Jawa (Benedict Anderson, 1972) disebutkan bahwa propaganda dan rumor menjadi senjata penting dalam perang gerilya.

Sementara itu, Revolusi di Ujung Tanduk: Politik, Kekerasan, dan Perlawanan di Jawa Barat 1945–1949 (Remy Madinier, 2010) juga menyinggung bagaimana ketakutan dan kekacauan sosial memicu lahirnya mitos serta cerita mistik.

Baca juga: The Panturas Ungkap Alasan Beri Nama Penggemarnya Anak Buah Kapal

Dengan kata lain, vampir yang “berkeliaran” di Jawa Barat pada masa itu bisa dibaca sebagai simbol ketakutan kolektif—lahir dari trauma perang, kabar angin yang sulit diverifikasi, serta kondisi sosial yang penuh tekanan.

Tafsir Mistik: Horor dalam Nada Surf Rock

Kisah inilah yang kemudian jadi inspirasi The Panturas lewat lagu "Tafsir Mistik". Nuansa gelap, lirik penuh simbol, dan aransemen mencekamnya seolah membawa pendengar kembali ke situasi mencekam di masa revolusi.

Baca juga: Lirik dan Chord Lagu Queen of The South - The Panturas

Kegelapan malam melambangkan ketidakpastian awal kemerdekaan.

Sosok misterius bisa dibaca sebagai metafora kekuatan asing yang mengintai.

Darah merepresentasikan korban perang.

Ritual mistik mengingatkan pada benteng spiritual rakyat melawan ketakutan.

Catatan Sejarah yang Menguatkan

Beberapa literatur juga menyinggung soal rumor dan mistisisme di era revolusi, seperti:

  • Benedict Anderson – Revolusi di Jawa (1972).
  • Remy Madinier – Revolusi di Ujung Tanduk: Politik, Kekerasan, dan Perlawanan di Jawa Barat 1945–1949 (2010).
  • Onghokham – Rakyat dan Revolusi.
  • Robert Cribb – Gangsters and Revolutionaries (1991).

Semua itu menunjukkan bagaimana musik The Panturas tak hanya jadi hiburan, tapi juga pintu untuk mengenal potongan sejarah Indonesia yang jarang dibicarakan.

Lirik Lagu The Panturas - Tafsir Mistik

Wahai setan yang bersembunyi di antara makna

Dan tak mempan diusir dengan ruqyah

Merasuki bangunan kepala

Dan mengendap hingga jadi lumrah

Ruang khayal yang telah kau buka

Beri pembenaran pada dosa-dosa

Manusia yang takabur neraka

Dan coba ciptakan swanirwana

Kau pun berkelana

Di waktu kikuk antara lahir

Dan mati jadikan jagat fana

Mutlak jikalau arwah menafsir

Terus berkelana

Di ruang kikuk antara lahir

Dan mati hingga porak-poranda

Benak-benak yang sudi menafsir

Oh, saat wahyu Sang Maha Penakluk

Yang diramalkan jadi mustakim

Tunduk pada rayu para makhluk

Yang kadang benar lantaran musim

Acap serupa yang kita lawan

Dan kau mungkin juga bukan setan

Tapi apa kabarnya anak hamba

Yang tak pernah ganggu kehidupan kalian? Yeah

 

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua
Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi