Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tumbuh bersama kekuatan mimpi perempuan Indonesia

Hasil Autopsi Yu Menglong Diduga Bocor, Berbeda dari Pernyataan Polisi

Baca di App
Lihat Foto
Weibo
Yu Menglong
|
Editor: Rintan Puspita Sari

KOMPAS.com- Beredar tangkapan foto yang diduga hasil autopsi aktor China Yu Menglong, setelah hampir sebulan kematiannya.

Yu Menglong yang meninggal pada 11 September 2025 awalnya dilaporkan mengalami kecelakaan akibat jatuh dari sebuah gedung.

Tapi karena berbagai keadaan mencurigakan yang melatarbelakangi insiden tersebut, kematian Yu Menglong terus dibicarakan.

Kini, tangkapan layar yang diduga berisi laporan autopsi forensik Menglong telah muncul secara daring, sehingga menimbulkan kekhawatiran mengenai kredibilitas proses pemeriksaan forensik.

Baca juga: Kematian Sejumlah Selebritas di Bawah Agensi yang Sama dengan Yu Menglong

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dalam laporan itu tertera autopsi dilakukan pada tanggal 13 September, dan pemeriksaan dilakukan pada tanggal 14 September. Rincian subjek yang tercantum adalah: Yu (Yu Menglong), laki-laki, 37 tahun.

Laporan itu dilakukan oleh Pusat Penilaian Forensik Shengtang Beijing, dan ditugaskan oleh Kantor Polisi Jiatai di Distrik Chaoyang, Beijing. Tujuan pemeriksaan ini adalah untuk menentukan penyebab kematian almarhum.

"Almarhum memiliki tinggi badan 181 cm, dengan perkembangan normal dan gizi rata-rata. Kulitnya berwarna kuning pucat, tanpa pembesaran kelenjar getah bening," demikian keterangan dalam laporan itu.

"Lividitas postmortem (merujuk pada perubahan warna kulit setelah kematian) berwarna merah tua, ditemukan di bagian belakang kepala, leher, punggung, punggung bawah, dan bagian bawah anggota badan, dengan lividitas yang tidak responsif terhadap tekanan. Kehijauan postmortem mulai terbentuk di perut," bunyi keterangan lain.

Baca juga: Sudah Dua Minggu, Ini Alasan Kematian Yu Menglong Masih Timbulkan Kecurigaan

Laporan tersebut juga menyatakan bahwa kulit kepala Menglong ditemukan menunjukkan tanda-tanda cedera, kemungkinan besar akibat tarikan. Matanya putih pucat dan keruh, dan pupil matanya tidak lagi transparan.

Noda darah ditemukan di saluran telinganya, batang hidungnya patah, dan jejak darah juga ditemukan di hidungnya.

Diagnosis penyebab kematian Menglong merinci beberapa cedera traumatis, termasuk trauma dada, pendarahan di kedua sisi dada, beberapa patah tulang di sisi kiri, cairan di sekitar jantung, laserasi hati, robekan genital, dan serangan jantung.

Cedera parah yang tercantum dalam dugaan autopsi justru meningkatkan kecurigaan publik. Namun, belum ada konfirmasi resmi mengenai keaslian laporan tersebut dan belum pasti apakah akan ada konfirmasi resmi.

Baca juga: Kematian Putranya Dinilai Tak Wajar, Ibu Yu Menglong Buka Suara

Salah satu aspek paling mengejutkan dari laporan yang diduga bocor tersebut adalah penyebutan “bukti kekerasan seksual” dan “robekan alat kelamin”.

Jika diverifikasi, sifat kasus Yu Menglong dapat berubah dari terjatuh secara tidak sengaja menjadi kematian akibat kekerasan yang melibatkan banyak faktor.

Menurut analis forensik, kombinasi cedera Menglong tidak sesuai dengan cedera yang biasanya disebabkan oleh jatuh dari ketinggian.

Sebaliknya, hal ini menunjukkan bahwa ia mungkin mengalami beberapa jenis trauma fisik sebelum kematiannya.

Baca juga: Beredar Rekaman CCTV, Yu Menglong Diduga Alami Kekerasan Sebelum Meninggal

Misalnya, kehilangan gigi total dan luka robek pada bibir umumnya disebabkan oleh trauma tumpul atau penyerangan, alih-alih jatuh.

Cedera genital dan kerusakan organ juga menunjukkan kemungkinan penganiayaan sebelum kematiannya.

Luka-luka yang dialami Menglong telah memicu keraguan bahwa ia meninggal karena "kecelakaan".

Karena itu, publik kini menuntut rilis resmi laporan otopsi lengkap dan hasil laboratorium.

Pihak berwenang belum menanggapi tangkapan layar autopsi yang beredar daring, atau tuduhan penyerangan.

Menurut para ahli di bidang hukum, meskipun prosedurnya mungkin sah, kurangnya transparansi seputar catatan forensik, daftar personel, dan metode penyimpanan sampel telah menimbulkan keraguan tentang cara kerja internal proses tersebut.

 

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Sumber: www.8days.sg
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua
Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi