KOMPAS.com- Kematian aktor China Yu Menglong pada 11 September 2025 masih terus memicu kemarahan dan boikot di seluruh dunia.
Pihak kepolisian sendiri sebenarnya sejak awal telah memberikan pernyataan bahwa kematian Yu Menglong sebagai kecelakaan karena jatuh setelah minum-minum berat dan mengesampingkan adanya dugaan tindakan kejahatan.
Namun, jutaan penggemar di seluruh CHina dan mancanegara menolak penjelasan tersebut, menuntut penyelidikan penuh atas insiden tersebut.
Banyak detail yang meresahkan muncul, memicu spekulasi dan menambah lapisan kecurigaan.
Baca juga: Kematian Sejumlah Selebritas di Bawah Agensi yang Sama dengan Yu Menglong
Ditambah lagi, media sosial China, Weibo telah memasuki mode pembersihan penuh, dilaporkan menghapus lebih dari 100.000 unggahan terkait meninggalnya Menglong, memblokir ribuan akun, dan menangguhkan fungsi komentar untuk lebih dari 15.000 akun.
Atas beberapa kecurigaan, penggemar menuntut penyelidikan secara terbuka. Dan reaksi keras dari penggemar Yu Menglong itu ternyata berimbas pada perusahaan terkait dengan manajemen Yu Menglong, Tianyu Media dan perusahaan induknya, Mango Super Media.
Dalam beberapa hari, keduanya menghadapi krisis keuangan.
Menurut Sina Finance, harga saham Mango anjlok 6,68 persen pada 9 Oktober dan 5,12 persen keesokan harinya.
Baca juga: Hasil Autopsi Yu Menglong Diduga Bocor, Berbeda dari Pernyataan Polisi
Pada akhir September, jumlah pemegang saham Mango Super Media anjlok hampir 29 persen.
Tak lama kemudian, sejumlah pejabat tinggi mengundurkan diri. Wakil Presiden Luo Zejun resmi mengundurkan diri, sementara Manajer Umum Tianyu Media, Shen Yadong juga mengundurkan diri.
Siapa yang dianggap bertanggung jawab?
Kemarahan publik telah terpusat pada tokoh-tokoh terkait dengan manajemen Yu menglong, termasuk aktor Fan Shiqi yang diidentifikasikan sebagai tersangka utama.
Konsernya dibatalkan setelah hanya menjual 15 tiket, sementara berbagai merek dengan cepat juga memutus semua kontrak dukungan. Karier aktingnya pun terhenti.
Tersangka lain, Gao Taiyu menghadapi reaksi serupa setelah mencoba siaran langsung pada 28 September.
Sidangnya dipenuhi oleh penonton yang marah dan menuntut agar platform tersebut ditutup.
Penghibur lain, termasuk Fang Li dan Tian Hairong juga mengalami boikot proyek seiring dengan semakin maraknya gerakan daring.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang